AKHIRNYA Sukardi menyunting Nuning Hartati, gadis sedesanya. "Saya sangat mencintainya. He-he," ujarnya. Pesta pernikahan berlangsung bulan lalu di rumah Nuning di Desa Cibalung, Cilacap (Ja-Teng). Para undangan berdatangan, di antaranya empat gadis cantik. Ketika para tamu pulang, kedua mempelai membuka kado. Tiba-tiba Nuning terpekik, berlari keluar kamar. Dan keluarganya pun geger. Ada apa? Di antara tumpukan kado itu ada sebuah bungkusan istimewa. Ketika dibuka, isinya . . . sepuluh ekor kecoak plus puluhan kutu busuk. Hiii.... Untuk Mas Kardi. Mudah-mudahan istrimu tidak jadi korban kebusukan hatimu yang seperti binatang ini. Tertanda: Tursini, bekas pacarmu dan korban ke-5. Begitu terbaca pada kartunya. Sukardi, 26 tahun, gampang menduga siapa Tursini. Gadis Desa Panimbang itu adalah salah seorang bekas gacoan-nya, yang juga hadir dalam perhelatan itu. Nuning, 19 tahun, yang tak tahu masa silam suaminya, meraung-raung. Ia kabur ke rumah pamannya. Sukardi pun berang, dan melabrak Tursini, yang menginap di desa itu. Tapi Don Yuan kita harus berhadapan dengan gadis-gadis berani itu, yang menantangnya adu jotos. Nyali Kardi ciut. Habis, cewek-cewek itu bersenjatakan kayu dan golok. "Saya pilih mundur," tutur Sukardi kepada Slamet Subagyo dari TEMPO. Mending membujuk istrinya, kan? Nuning, yang jijik mengingat kecoak menggerumuti lantai, ngambek tak mau diajak pulang. "Saya sakit hati. Kecewa," katanya manja. "Dulu saya mau sama Mas Kardi karena dia bilang nggak punya pacar," tambahnya. Toh ia pulang juga digandeng Mas Kardi, tentu setelah dirayu ....
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini