Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Mengapa Pentas Teater Putu Wijaya Mengusung Teror Mental

Sudah lebih dari 50 tahun dramawan Putu Wijaya menakhodai Teater Mandiri. Mengusung konsep teater teror mental.

24 Maret 2024 | 00.00 WIB

Putu Wijaya saat pementasan monolog di Taman Budaya Jawa Tengah, Solo, Jawa Tengah, Oktober 2010. Dok. Tempo/Andry Prasetyo
Perbesar
Putu Wijaya saat pementasan monolog di Taman Budaya Jawa Tengah, Solo, Jawa Tengah, Oktober 2010. Dok. Tempo/Andry Prasetyo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEORANG pria muncul dari kain layar berkelir hitam. Ia mengerang kesakitan sambil memeluk tubuhnya dengan selembar kain tipis. “Aduh,” pria itu merintih, lalu tergeletak di lantai. Empat orang mengerumuninya dan melemparkan pertanyaan bertubi-tubi. “Kenapa? Sakit, ya? Sakit apa? Apanya yang sakit? Panas? Masuk angin?” mereka bertanya bergantian. Pria yang tampak kesakitan itu tak menjawab dan terus mengaduh pilu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Teater Teror Mental Putu Wijaya"

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus