Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit tuberkulosis (TBC) yang disebabkan kuman Mycobacterium Tuberculosis, ditularkan melalui udara. Untuk mencegah kuman TBC, ventilasi yang baik perlu diusahakan. Sebabnya, kuman TBC dapat terbunuh bila terpapar sinar matahari langsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cara lain adalah dengan menjaga etika batuk dengan menggunakan masker atau menutup mulut dengan lengan saat batuk dan bersin. Seperti dikutip dari siaran pers yang dirilis Forum Stop TB Partnership Indonesia, proses penularan ditentukan dari banyaknya kuman yang keluar dari pasien ketika batuk atau bersin dan mengeluarkan percikan dahak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Jangan sampai Sakit, Segera Lakukan 4 Hal Ini Setelah Kehujanan
Diet Alkali, Cegah Hipertensi sampai Diabetes
Senang Tidur Pakai Kipas Angin, Awas Infeksi Saluran Pernapasan
Ilustrasi batuk. huffingtonpost.com
Selain menyerang paru-paru, kuman ini juga bisa menyerang selaput otak, usus, tulang, kelenjar getah bening di leher dan ketiak. Penderita TBC di Indonesia mencapai 1.020.000 jiwa berdasarkan laporan Global Tuberculosis Report WHO pada tahun 2017.
Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat kedua penderita TBC tertinggi di dunia setelah India. Jumlah penderita TBC di dunia mencapai 10,4 juta dengan 1,7 juta orang meninggal akibat penyakit menular ini.
TBC bisa disembuhkan dengan proses pengobatannya terdiri dari kombinasi beberapa jenis obat dalam jumlah dan dosis dan waktu tertentu, selama 6-9 bulan.