Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO. Yogyakarta - Penyelenggaraan ajang otomotif Kustomfest sudah 8 kali, lucky draw tak pernah absen sekalipun dengan beragam hadiah menarik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hadiah lucky draw mulai dari motor hingga mobil custom itu, menjadi daya tarik tersendiri yang ikut membuat ajang itu dihadiri ribuan pengunjung tiap tahunnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, satu hal jadi pertanyaan besar, mengapa hadiah undian lucky draw Kustomfest itu selalu menyajikan hasil custom motor pabrikan Eropa dan Amerika alias tidak pernah memakai bodi motor pabrikan Jepang ?
Director Kustomfest Lulut Wahyudi menepis anggapan jika motor Jepang punya karakter kurang gahar maupun menantang jika di kustom dan dijadikan lucky draw.
"Bukan karena motor Jepang tak menantang untuk menjadi hadiah lucky draw," ujar Lulut Sabtu 5 Oktober 2019.
Menurut Lulut, dirinya dan rumah kustom yang dikelolanya, Retro Classic Cycles selaku tertantang untuk menggarap motor merek apapun dan keluaran tahun berapapun. Tak peduli motor lucky draw itu keluaran Jepang, Amerika, dan Eropa.
"Alasan utama belum ada lucky draw motor Jepang, karena belum adanya (pabrikan) motor Jepang yang bersedia mensponsori lucky draw Kustomfest," ujarnya.
"Ya semoga saja ada yang menyampaikan kepada pihak pihak perusahaan (motor) bahwa lucky draw di Kustomfest sifatnya open source atau terbuka untuk dimasuki siapa saja. Tergantung APM (asosiasi pemegang merek) dan distributornya," Lulut menambahkan.
Kustomfest sendiri menjadi ajang penilaian kreativitas builder dengan karya terbaiknya. Tanpa memandang basic mesin apa yang dipakai. Toh, hal ini terbukti semua motor custom terpilih ditempatkan di atas karpet merah dan diperlakuan sejajar. Baik karya kustom bermotor Jepang, Amerika maupun Eropa.
Misalnya saja di satu zona barat venue Jogja Expo Center, dipenuhi dengan puluhan custom berbasic motor Jepang dan sama sekali tak menyisakan ciri bodi aslinya serta tak kalah gagah dengan deretan Harley Davidson custom di sebelahnya.
Seperti empat motor yang mengusung basic Yamaha XS 650 tahun 1977-1978 dalam gelaran itu yang kompak disulap dengan gaya chopper. Atau Kawasaki Binter 200 cc yang disulap bergaya Cafe Racer serta Honda CBF 650 yang dibuat konsep trickle.
Selain itu, sponsor distributor motor Jepang juga berhamburan di both both Kustomfest meski salah satu motor pabrikan Jepang tak pernah jadi hadiah lucky draw yang digarap Retro Classic Custom.