Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INGATAN Faheem Younus Qureshi belum pupus saat dia menceritakan alasannya bermigrasi ke Amerika Serikat pada pertengahan 1996. Saat itu Qureshi baru setahun lulus dari King Edward Medical University di Lahore, Pakistan. Usianya 25 tahun. Ia merasa dikucilkan dari pekerjaan dan lingkungan sosialnya. “Apa yang akan kamu rasakan ketika tahu sahabat terbaikmu berhenti mengucapkan salam?” ucap Qureshi kepada Tempo di sela-sela perhelatan Jalsah Salanah Britania Raya, Ahad, 30 Juli lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Di Bawah Ancaman Persekusi"