Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang sekolah tatap muka, 21 sekolah di Jakarta Timur sudah disemprot disinfektan untuk mencegah penularan Covid-19. Penyemprotan disinfektan itu dilakukan sebagai persiapan sekolah untuk mengadakan Pembelajaran Tatap Muka atau PTM pada hari ini, Senin 30 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Disinfektan sekolah persiapan PTM hari ini dilakukan di 14 sekolah, kemarin Sabtu ada 7 sekolah," ujar Kasie Operasional Sudin Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaiman saat dihubungi Tempo, Ahad, 29 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adapun 14 sekolah yang dilakukan penyemprotan disinfektan kemarin antara lain, SMKN 10, SMKN 64, SDN 05 Batu Ampar, SDN 07 Batu Ampar, SDN 01 Cililitan , SDN 01 Pondok Ranggon , SDN Cakung Timur 05 Pagi, SDN 01 Rawamangun , SDN 12 Rawamangun, SMKN 26, SDN 07 Tengah, SDN 06 Tengah, SMK Bina Dharma dan SDN 07 pagi.
Tujuh sekolah lain yang dilakukan penyemprotan disinfektan pada Sabtu kemarin antara lain SMKN 66 Jakarta, SDN Cawang 01, SDN 06 Batu Ampar, SDN 01 Batu Ampar, SDN 01 Kebon Pala, SDN 02 Kebon Pala, dan SDS Angkasa 9.
Pembukaan kembali sekolah pada Senin, 30 Agustus 2021 merupakan salah satu kelonggaran aktivitas mengingat status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Ibu Kota turun dari level 4 menjadi PPKM level 3.
Aturan pembelajaran tatap muka itu tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Wilayah Jawa dan Bali.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengizinkan Jakarta menggelar sekolah tatap muka terbatas selama masa PPKM Level 3 pada 24-30 Agustus 2021.
Walau sudah dibuka, kembali, jumlah pelajar yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) hanya dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas. Namun, untuk jenjang SDLB, MILB, SMPLB, SMLB, dan MALB, kapasitas maksimalnya 62-100 persen. Untuk tingkat PAUD, jumlah siswa dibatasi 33 persen dari kapasitas maksimal per kelas.
Maksimal peserta didik lima orang per kelas dan harus menjaga jarak minimal 1,5 meter. Anies Baswedan mengingatkan uji coba sekolah tatap muka terbatas harus hati-hati.
Baca juga: 65 Sekolah di Jakarta Utara Jalani Sekolah Tatap Muka Besok, Ini Daftarnya