TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan evaluasi penyelenggaraan sekolah tatap ke daerah. Dia meminta pemerintah kabupaten atau kota di wilayahnya memutuskan melanjutkan sekolah tatap muka menghentikan berdasarkan hasil evaluasi.
Menurutnya, jika suatu daerah memutuskan pembelajaran kembali melalui dalam jaringan, maka harus diikuti seluruh tingkat pendidikan. "Kami menyesuaikan kabupaten atau kota," kata dia pada Sabtu, 5 Februari 2022. "Jadi tidak harus seragam."
Dia mengatakan, keputusan yang diambil daerah tersebut juga harus diikuti sekolah tingkat menengah atas. Selama ini SMA dan sederajat kewenangannya ada di pemerintah provinsi.
Daerah yang telah memutuskan kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh adalah Kota Semarang dan Surakarta. "Ketika Solo sama Semarang melakukan PJJ ya kami ngikut. Biar level setiap kebijakan tidak berbenturan maka kami minta untuk mengikuti per kabupaten atau kota yang ada," tuturnya.
Sekolah tatap muka di Kota Semarang dihentikan mulai Senin, 7 Februari 2022. Penghentian sementara itu rencananya akan dilakukan selama dua pekan ke depan.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan keputusan itu ia ambil setelah sejumlah siswa dikonfirmasi positif Covid-19. "Ada beberapa sekolah yang siswanya positif," ungkap Hendi, sapaannya.
JAMAL A. NASHR
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini