DIANA berusaha agar anak-anak itu menguasai diri, membuat daftar barang-barang yang ingin mereka bawa. Ia juga berusaha menjawab semua pertanyaan mereka. Michael dan Diana membawa mereka ke tempat tidur. Michael duduk di tepi ranjang, Diana di sebelahnya, dan mereka berusaha meyakinkan anak-anak bahwa semuanya akan berjalan lancar. Ben, yang terlalu kecil untuk dapat mengerti, sudah sejak tadi tertidur di velbet. Tiba-tiba seorang perawat m~enongolkan k~epalanya ke ruangan itu dan mengatakan bahwa Dokter Higgs ingin bertemu. Suami istri itu berjanji kepada anak-anak, akan segera kembali setelah urusan selesai. Higgs meminta maaf bahwa ruangan itu tak cukup luas, sehingga anak-anak tentu sulit tidur. Ia menyarankan agar kedua suami-istri itu pulang saja, dan pekerja sosial akan membawa Sarah dan Mark pada orangtua angkatnya masing-masing malam itu juga. Michael dan istrinya tak punya nyali lagi untuk protes~ dengan lemas mereka meninggalkan kantor Higgs. Keduanya menangis. "Untuk pertama kali dalam hidupku aku melihat Michael menangis," tutur Diana. "Aku merasa dihancurkan." Tak lama setelah itu mereka menenangkan hati dan kembali ke ruangan untuk mengabarkan kepada Mark dan Sarah bahwa mereka harus pergi malam itu juga. Michael dan Diana mengenakan kembali pakaian anak-anak itu yang sudah kotor, dan menciumi mereka. Mark meraung-raung dan menggelantung di bahu ayahnya. Sarah memeluk erat ibunya. Higgs dan pekerja sosial datang. Masing-masing menarik anak-anak itu. Michael dan Diana lalu pergi menembus kegelapan malam. Dua hari kemudian mereka menerima surat yang menyedihkan dari Mark. "Aku minta maaf atas segala kejadian ini," tulisnya, "Tapi aku tak dapat berhenti menangis. Aku tak mengerti yang sebenarnya terjadi. Datanglah segera dan bawa aku pergi. Aku ingin pulang." Diana, yang tidak tahu di mana anaknya berada dan kapan bisa ketemu, sangat sedih. Ia tahu bahwa ia tak bisa memenuhi kehendak putranya. "Surat itu sungguh menyedihkan," katanya. Kesepian yang menyakitkan dan kesunyian yang mencekam terasa di rumah yang besar itu. Dengan sekuat tenaga mereka berusaha memandang segalanya dengan biasa -- ketika memandang mainan anak-anaknya, atau gambar-gambar anak-anak yang dengan bangga ditempel di dinding dapur. Bila ada yang membuat mereka berterima kasih, adalah pada akhirnya Dinas Sosial setuju Ben diangkat oleh teman Michael yang tinggal di Stokcton. Diana mensyukurinya. "Kalau saja Ben juga dibawa pergi jauh," katanya," hidupku akan benar-benar hancur." Teman-teman dekat mereka sangat terkejut setelah mengetahui akhir peristiwa, tapi tak seorang pun yang bisa menolongnya. "Aku merasa anak-anakku diculik," kata Diana. "Kami merasa tak punya altematif dan hanya harus mengikuti perintah." Satu langkah positif yang dilakukan Diana adalah mulai menulis buku harian untuk mengabadikan peristiwa ini. Jumat 27 Maret, tiga hari setelah anak-anak itu dibawa pergi, Diana dan suaminya datang ke Departemen Pelayanan Sosial, sebuah gedung modem yang arsitekturnya mirip pabrik gas. Mereka disambut dengan sangat tak ramah. "Semua jawaban selalu dijawab dengan tidak," kata Diana. "Kami tak boleh tahu tempat anak-anak itu berada, tak boleh menelepon mereka, tak boleh menulis surat untuk mereka tanpa disensor pihak pelayanan sosial. Kunjungan itu diakhiri dengan pemberian sebuah buklet bagi mereka tentang Seratus Cara yang Baik untuk Menjaga Anak-Anak. Petang itu seseorang menelepon mereka dan mengatakan bahwa mereka dapat melihat anak-anak selama sejam pada Senin petang, di sebuah rumah di Jalan Hartington, rumah milik Departemen Pelayanan Sosial. Tapi mereka dilarang bertanya kepada anak-anak tentang "rumah" mereka yang baru. Pertemuan dengan anak-anak, Senin sore 30 Maret, terasa sangat menyedihkan dan menyakitkan. Ketiga anak-anak itu dipertemukan dengan ayah dan ibunya secara terpisah. "Semuanya terasa asing. Mereka tak menangis dan tak bertanya mengapa mereka tidak pulang ke rumah. Kami bicara masalah yang umum saja dan hanya meng atakan bahwa kami telah mengusahakan segalanya untuk membuat mereka kembali. Saya berusaha sekuat tenaga untuk tampak riang. Tapi akhirnya aku menangis di depan anak-anak. Pada akhir pertemuan itu pekerja sosial menyarankan agar Michael dan Diana pulang lebih dulu agar tidak terlalu berlama-lama," tulis Diana dalam buku hariannya. Sementara itu, Michael mencari pertolongan dan saran. Ia berharap anak-anak bisa segera kembali saat Perintah Perawatan Sementara (Interim Care Order) berakhir pada 15 April. Ia mengambil seorang pengacara untuk dirinya dan Diana, dan seorang pengacara lagi untuk anak-anak. Michael dan Diana juga membicarakan kemungkinan mereka berpisah sementara bila itu bisa menyebabkan anak-anak berkumpul kembali. Jumat 3 April, akhimya Michael tahu bahwa Sarah diangkat anak oleh seorang wanita setengah baya yang hidup sendiri, yang bekerja pada sebuah rumah jompo. Ia lalu protes ke Departemen Pelayanan Sosial mengapa anaknya tidak diangkat oleh sebuah keluarga. Mereka memohon agar anak-anak ditempatkan pada sebuah keluarga yang setidaknya sebanding dengan keadaan rumah mereka. "Tak kurang dan tak lebih dari itu yang kami minta," kata Diana. Sedikit kabar baik bahwa Ben akan diperiksa oleh seorang dokter ahli anak yang independen, dr. Hans Steiner dari Rumah Sakit Fleming di Newcastle. Ben diperiksa lebih teliti, dan Diana boleh menemaninya pada Minggu 5 April. Pada Selasa 7 April, suami-istri Michael diminta datang oleh Departemen Pelayanan Sosial. rlga orang karyawan kantor itu menemui mereka, dan suasana pun jadi tegang. Ketika karyawan itu meminta agar mereka mau bertanggung jawab terhadap yang telah terjadi pada anak-anak, sebelum Departemen Pelayanan Sosial bertindak lebih jauh. Jawab Michael, ia dan istrinya tak dapat menerima tanggung jawab karena tak apa pun yang terjadi. Dengan jengkel salah seorang petugas berkata, "Anak-anak tak bisa dikembalikan sampai kalian mau menerima tanggung jawab itu." Kecurigaan yang menimpa keluarga ini memang sangat buruk. Michael-lah yang paling dicurigai sebagai pelaku kejahatan seks terhadap ketiga anaknya, dan Diana sebenarnya tahu. "Ini sungguh biadab," tulis Michael dalam catatan hariannya. Hasil pemeriksaan dr. Steiner negatif. Artinya, Ben tak mengalami kejahatan seks, melainkan memang menderita kelainan anal. Diana dan Michael mulai menaruh sedikit harapan. Rabu 15 April, pengadilan membuka dengar pendapat, apakah Perintah Perawatan Sementara perlu diperpanjang atau tidak. Diana dengan berani menemui dr. Steiner yang telah siap di ruang pengadibn saat mereka datang. Steiner menyalami keduanya. Higgs terlambat datang. Begitu masuk ruang pengadilan ia buru-buru menepuk punggung Steiner dan mengajak ke pojok ruang sidang. Tiba-tiba Steiner tampak pucat, lalu kembali ke dekat mereka. Steiner lalu menangkap tangan Diana dan katanya, "Aku menyesal, tapi atas dasar foto-foto yang diperlihatkan Higgs barusan, aku tak dapat lagi membantah diagnosa Higgs." "Kurasa dunia tiba-tiba berguncang," tulis Diana dalam catatan hariannya. Tanpa dukungan Steiner, mereka tak dapat memenangkan kasus itu. Diana dibolehkan melihat anak-anak sebentar di luar ruang sidang. Mereka bicara sedikit sebelum dipisahkan lagi. Hari itu seorang teman menasihati, karena Michael dituduh sebagai pelaku utamanya, lebih baik mereka mencari pengacara sendiri-sendiri. Satu untuk Michael, satu untuk Diana. Untuk membayar semua itu mereka terpaksa mengorbankan uang tabungan. Tentu saja tak mengapa, yang penting anakanak bisa kembali. Seminggu kemudian ada lagi pertemuan, dan Michael dan Diana lagi-lagi diminta agar mau bertanggung jawab terhadap kejadian itu. Dan lagi-lagi mereka menolaknya. Kali ini mereka bicara blakblakan, "Kami mengira Anda memang kecanduan seks, Tuan Cooke." Dengan marah Michael menjawab, "Kalian bisa menuduh sesukakalian. Tapi tuduhan itu keliru dan suatu saat kalian akan menyadari kekeliruan itu." Empat wanita pekerja sosial segera meninggalkan ruangan. Mereka kembali tak lama kemudian, dan mengatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk memperlihatkan kepada mereka rekaman video tentang Mark. "Taktik ini benar-benar sudah mereka rencanakan," tulis Diana dalam buku hariannya. "Karena video itu begitu rapi. Mereka memperlihatkan secara sekilas bagaimana Mark meraung-raung. Sungguh memilukan. Bisa diduga bahwa ini taktik agar kami mau mengaku. Tindakan itu sungguh-sungguh menyakitkan hati kami, karena seperti kami tak mampu menyenangkan anak-anak." Setelah usaha ini gagal, rupanya pihak pekerja sosial menempuh cara lain. ~Mereka mengajak bekerjasama Diana. Jumat 8 Mei dia diminta datang sendiri. Kepadanya ditekankan, bila ia terus menerus memihak suaminya, pihak Sosial mencemaskan masa depannya kelak. "Aku menegaskan lagi bahwa aku tak percaya dia telah melakukan kejahatan itu pada anak-anak. Aku betul-betul tertekan dan kecewa," tulis Diana. Tapi, sebagaimana yang tertulis dalam buku harian Diana, sebenarnya ia mulai ragu-ragu janganjangan suaminya memang berbuat. "Aku diganduli pikiran itu terus," tulis Diana, "Kalau memang benar Michael melakukan itu aku sudah siap untuk berpisah, dan memulai hidup baru bersama anak-anak. Kalau saja itu terjadi, kami akan bersikap seolah tak pernah terjadi apa-apa. Rabu 13 Mei Perintah Perawatan Sementara diperpanjang lagi oleh Pengadilan. Sidang cuma dua setengah menit, tulis Diana. Enam hari kemudian Michael dan Diana berpisah. Diana diminta datang sendiri untuk wawancara dengan pekerja sosial. Menjadi jelas baginya bahwa satu kemungkinan yang harus ditempuhnya agar anak-anak kembali, ia mesti berpisah dengan Michael. "Aku percaya bila Michael pergi tak ada lagi alasan anak-anak tidak dikembalikan kepadaku." Michael sebenamya tak percaya masalahnya akan sesederhana itu, tapi ia setuju untuk pisah sementara waktu. Ia menghubungi saudaranya, Peter, yang tinggal tak berapa jauh, dan menanyakan apakah ia dapat tinggal sementara dengannya. Michael jadi cemas ketika saudaranya menjawab, akan berpikir-pikir dulu. Kendati teman-teman dan tetangga selama ini bersimpatik kepada mereka, lama-lama mereka menaruh curiga juga. Bila tak sesuatu pun terjadi mengapa mereka tak dapat segera membawa anak-anak pulang? Pat Stevenson, yang mengangkat Ben, adalah teman baik Michael dan Diana, juga mulai meragukan. "Bila dr.Steiner mengubah sikap, bisa dimengerti bila orang-orang mulai berpikir memang ada sesuatu yang salah. Aku sendiri akhimya berpikir, jangan-jangan memang ada yang terjadi. Ah, mengapa aku begitu naif. Aku hanya berharap semoga tak kehilangan akal sehat," tulis Diana. Peter Cooke, seorang insinyur, akhimya menolak pemmintaan saudaranya. Yakni, setelah ia minta pendapat Dinas Sosial. Sebab, ia diancam bila Michael tinggal bersamanya, anak-anak dia pun akan dipisahkan. Michael akhimya menyewa flat di Stockton, œ 25 per minggu. "Aku menelepon Dinas Sosial dan mengatakan bahwa Michael dan aku memutuskan untuk berpisah," kata Diana, "Aku tahu ia tak berdosa dan aku merasa aku telah menghancurkannya."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini