TEMPO Interaktif, Malang:Peternak sapi yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jawa Timur meminta kepada industri pengolah susu (IPS) untuk menaikkan harga susu minimal 10 persen dari harga yang berlaku saat ini. Permintaan kenaikan harga ini dilatarbelakangi kenaikan harga bahan bakar minyak yang rata-rata 29 persen. Kepada Tempo, Manajer GKSI Jawa Timur Sulistyanto mengatakan, walau belum sehari berlaku, kenaikan harga BBM telah memicu kenaikan harga pakan 15- 20 persen. Biaya transportasi juga naik sekitar 10-15 persen. Sulistyanto berharap, IPS mau memaklumi permintaan anggota GKSI. ?Ini permintaan anggota kami. Mohon dimaklumilah,? katanya di Malang, Selasa (1/3). Untuk menindaklanjuti permintaan itu, ujar Sulistyanto, GKSI akan mengadakan pertemuan dengan sejumlah IPS, antara Maret-April 2005. Saat ini, GKSI menjalin kerja sama dengan 9 IPS di Jakarta dan Jawa Barat, serta 4 IPS di Jawa Timur. Di Jawa Timur, PT Nestle menjadi IPS penyerap produksi susu terbesar. Selain pada IPS, dia melanjutkan, GKSI berharap pemerintah dapat meninjau kembali harga BBM baru, walau memahami alasan pemerintah menaikkan harga BBM. Jika pemerintah bergeming, GKSI berharap pemerintah bersedia mencanangkan gerakan minum susu secara nasional. ?Jika harga tetap naik, mau gimana lagi. Subsidi BBM yang dijanjikan sebaiknya diprioritaskan untuk pendidikan, utamanya lewat gerakan susu masuk sekolah. Ya semacam program school milk. Ini penting sekali karena menyangkut kualitas gizi generasi kita,? papar Sulistyanto. GKSI sudah mendapat komitmen dari sejumlah pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Timur untuk memberikan susu kepada anak-anak sekolah lewat program school milk, yang akan berlaku dalam APBD 2005. Pemerintah daerah yang sudah menyatakan komitmennya, antara lain, Kediri, Pasuruan, Mojokerto, dan Malang. ?Tapi hasilnya belum memuaskan,? ucapnya. Abdi Purmono
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini