Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Polda Sebut Tanah Abang Makin Macet, Sandiaga: Data Will Not Lie

Polda Metro sebut penataan Tanah Abang berdampak pada kepadatan penduduk, Sandiaga Uno menjawab dengan bahasa Inggris.

6 Januari 2018 | 06.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengunjungi lokasi penataan pedagang kaki lima (PKL) di jalan Jatibaru Raya Tanah Abang, Jakarta, 26 Desember 2017. Sandiaga Uno mengatakan bahwa kebijakan penataan kawasan Tanah Abang dan memfasilitasi PKL merupakan langkah membantu tugas Presiden Jokowi. TEMPO/Hendartyo Hanggi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan akan terus menjalankan kebijakan penataan kawasan Tanah Abang. Padahal, Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra memberikan masukan untuk evaluasi karena berdampak pada kepadatan kendaraan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tentu kebijakan ini harus terus dikaji, direview, dan disesuaikan, dimodifikasi," kata Sandiaga di Balai Kota DKI, Jumat, 5 Januari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami sekali lagi mengapresiasi dan sangat-sangat berterima kasih kepada Pak Halim dan seluruh jajarannya yang sudah menjadi mitra kami dan kami akan teruskan ini."

Soal evaluasi penataan Tanah Abang, Sandiaga mengatakan akan melakukan survei untuk mengetahui efektivitas kebijakan yang dikeluarkan Gubernur Anies Baswedan tersebut. Hasil surveinya akan diumumkan pada 19 Februari 2018.

Menurut Sandiaga, survei yang dilakukan akan lebih sahih dan dipercaya. Ia kemudian mengungkapkan bahwa besar atau tidaknya dampak kemacetan akan terlihat dari data tersebut. Namun ungkapan itu ia lontarkan dalam bahasa Inggris.

"Data will not lie (data tidak akan bohong). Dibilang kemacetan bertambah, ya, please convince me (tolong yakinkan saya), how (bagaimana) kemacetan bertambah kalau datanya menunjukkan seperti ini," ujarnya.

Sandiaga melanjutkan, "Tapi anyway, kita enggak usah berdebat mengenai itu, masukannya kami terima dan kami berterima kasih. Dan kami pastikan bahwa kami akan terus mengevaluasi," katanya.

Dalam evaluasi penataan di pekan kedua, Sandiaga justru mengklaim kawasan Tanah Abang mengalami penurunan kemacetan yang signifikan sejak mulai ditata pada 22 Desember 2017 sampai 4 Januari 2018.

Sandiaga menyebutkan, jumlah kemacetan di pekan pertama turun sebanyak 58 persen. Adapun dalam periode 22 Desember 2017-4 Januari 2018, rata-rata penurunan jumlah laporan kemacetan sebesar 46 persen untuk weekday, dan 25 persen untuk weekend jika dibandingkan sebelum penataan (1-21 Desember 2017).

Penataan tahap pertama kawasan Tanah Abang sudah berlangsung selama dua pekan, sejak 22 Desember 2017. Penataan Tanah Abang tahap pertama merupakan solusi jangka pendek Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk mengatasi kesemrawutan di sana.

Anies memberlakukan sterilisasi di Jalan Jatibaru Tanah Abang selama 10 jam sejak pukul 08.00 WIB. Satu jalur jalan diperuntukkan hanya untuk shuttle bus. Sedangkan satu sisi kosong digunakan untuk menampung sekitar 400 pedagang kaki lima.

Friski Riana

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus