Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Polusi Udara Memburuk, 66.893 Warga Kota Bekasi Terinfeksi ISPA hingga Juli 2023

Untuk mengurangi risiko ISPA karena polusi udara, Tanti mengimbau warga Bekasi agar tetap memakai masker.

23 Agustus 2023 | 05.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekatnya polusi kendaraan bermotor hingga menyelimuti sejumlah Gedung-gedung perkantoran dan rumah penduduk yang menyebabkan pencemaran udara di Jakarta, Kamis, 19 Juli 2012. Tingginya tingkat pencemaran udara yang disebabkan meningkatnya jumlah populasi kendaraan bermotor yang menjadikan ancaman bagi warga Jakarta rentan terkena berbagai penyakit, seperti paru-paru, kanker, dan penyakit Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bekasi - Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat terdapat 66.893 warga menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dalam periode Januari-Juli 2023. Berdasarkan data Dinkes Kota Bekasi, warga yang terinfeksi ISPA terbanyak terjadi pada Maret 2023, yakni 11.611 jiwa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sekarang lagi banyak memang kasus ISPA," kata Kepala Dinkes Kota Bekasi Tanti Rohilawati, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 22 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tanti menjelaskan gejala utama ISPA dapat berupa batuk, pilek, demam, nyeri dada, dan sesak napas. Warga terinfeksi ISPA, kata Tanti, disebabkan adanya bakteri, virus, dan mikroba lainnya akibat polusi udara, serta perubahan iklim. 

Penanganan warga terinfeksi ISPA di Bekasi bisa dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas. Jika ISPA yang diderita warga perlu penanganan lebih lanjut, pasien akan dirujuk ke rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi mengatakan penyebab peningkatan ISPA tak hanya polusi udara. "ISPA itu bisa juga sekarang itu perubahan iklim juga berpengaruh sebetulnya, jadi, banyak faktor yang menyebabkan menimbulkan munculnya kasus-kasus ISPA," ujarnya. 

Adapun pencegahan dan pengendalian ISPA, lanjut Tanti, warga bisa meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup, dan makan makanan bergizi. Warga yang terinfeksi ISPA juga bisa menerapkan etiket batuk, yakni menutup mulut dan tidak meludah sembarangan.

Untuk mengurangi risiko ISPA karena polusi udara, Tanti mengimbau warga Bekasi agar tetap memakai masker apalagi saat beraktivitas di luar rumah. "Masker itu mengurangi polutan yang dihirup oleh paru-paru kita. Makanya bagus pada pakai masker," ujar Tanti.

ADI WARSONO

Pilihan Editor:  Heru Budi Bawa Rombongan Dinas untuk Atasi ISPA hingga Air Bersih di Rusun Marunda

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus