Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang -Kepala Rumah Tahanan Kelas 1 Tangerang di Jambe Tigaraksa, Fonika memastikan 45 petugas bagian keamanan yang positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keseluruhan petugas kebetulan bermukim di luar wilayah Kabupaten Tangerang. "Justru yang beralamat di Kabupaten Tangerang hasil tes swab-nya negatif," kata Fonika, Selasa 15 Desember 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fonika juga mengatakan begitu hasil swab ketiga yang dilakukan Kementerian Hukum dan HAM dan Provita menunjukan data terkonfirmasi 45 petugas, 103 warga bainaan dan dua orang mitra kerja terkonfirmasi positif Covid-19, pihaknya langsung menghubungi Puskesmas setempat dan Satuan tugas Covid-19 Kabupaten Tangerang.
"Kami langsung lakukan penyemprotan disinfektan, memisahkan 103 warga binaan dalam aula untuk isolasi mandiri," kata dia.
Mereka juga diberikan vitamin, olah raga, berjemur dan dilaksanakan 12 langkah protokol kesehatan sesuai edaran Direktorat Jendral Pemasyarakatan.
Fonika mengatakan di antara 45 orang petugas tersebut seorang dari mereka melakukan swab mandiri sebagai pembanding, namun hasilnya negatif. Meski demikian mereka tetap bekerja dari rumah atau work from home sejak Minggu, 13 Agustus 2020.
Adapun juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang dokter Hendra Tarmidzi menyatakan langsung melakukan tracing terhadap nama-nama warga binaan yang terkonfirmasi positif. "Untuk pegawai kami koordinasikan dengan Satgas Covid-19 di mana mereka tinggal seperti Serang dan kota lain," kata Hendra.
Hingga saat ini Satgas Covid-19 belum mengumumkan sumber penularan virus Corona itu. Status Covid-19 di Kabupaten Tangerang masuk zona oranye."Ini di Kabupaten Tangerang masuk klaster penjara, dan berpengaruh terhadap perkembangan penanganan Covid-19.
Fonika menceritakan kronologis tertularnya Covid-19 pegawai, mitra kerja dan warga binaan. Awalnya dilakukan swab pertama pada 26 November 2020. Adapun swab dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM dan Provita terhadap 131 pegawai Rutan Jambe, 1400 warga binaan dan 9 orang mitra kerja.
Hasil swab pertama negatif, namun hasil kedua ada diantaranya yang positif Covid-19 dan hasil swab ketiga menyatakan 103 warga binaan, 45 pegawai bagian keamanan dan 2 mitra kerja positif Covid-19.
Baik Fonika dan Hendra Tarmidzi belum mengetahui sumber penularan. Keduanya memperkirakan virus menular dari kontak pegawai yang keluar masuk Rutan kepada warga binaan."Pegawai yang tertular ini bagian keamanan yang kontak langsung dengan warga binaan,"kata Fonika.
Atau penularan diduga dari pertemuan mitra kerja dengan warga binaan, mitra kerja dari koperasi dan pemberi siraman rohani keagamaan. "Kami masih bingung menentukan sumber penularan. Saat ini sudah dilakukan tracing,"kata Hendra.