Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Protokol Kesehatan Kendor, Jaktim Akan Ambil Alih Pasar Klender

Pemerintah Jakarta Timur berniat mengambil alih pengelolaan Pasar Perumnas Klender karena lemahnya penerapan protokol kesehatan.

9 Juni 2020 | 14.19 WIB

Petugas pemadam kebakaran DKI Jakarta menyemprotkan disinfektan di Pasar Pondok Labu, Kamis, 4 Juni 2020. Sebanyak 20 pedangan di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur positif Covid-19 karena diperkirakan pernah kontak dengan sesama pedagang yang positif Covid-19. Tempo/Nurdiansah
Perbesar
Petugas pemadam kebakaran DKI Jakarta menyemprotkan disinfektan di Pasar Pondok Labu, Kamis, 4 Juni 2020. Sebanyak 20 pedangan di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur positif Covid-19 karena diperkirakan pernah kontak dengan sesama pedagang yang positif Covid-19. Tempo/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jakarta Timur berniat mengambil alih pengelolaan Pasar Perumnas Klender karena  lemahnya penerapan protokol kesehatan untuk mengurangi penyebaran Covid-19 meluas.

"Kalau sangat terpaksa kita lapor pak Gubernur Anies, biar camat, lurah atau wali kota jadi kepala pasar," kata Wali Kota Jakarta Timur M Anwar di Jakarta, Selasa, 9 Juni 2020.

Pernyataan tersebut dikemukakan Anwar saat menjawab pertanyaan wartawan terkait sikap PD Pasar Jaya selaku pengelola Pasar Perumnas Klender yang belum menutup pasar usai 20 pedagang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan test swab.

Anwar mengatakan pada saat pemberitahuan tersebut disampaikan oleh PuskesmasDuren Sawit, Rabu 3 Juni 2020 seluruh penjuru pasar disemprot disinfektan oleh tim pemadam kebakaran.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar aktivitas pasar ditutup sementara selama 14 hari serta protokol kesehatan diterapkan secara optimal.

"Tapi kemarin saya sidak (inspeksi mendadak), minta kepala pasar peduli dengan pasar dan pedagangnya, sebab yang dekat dengan warga sekitar yang kepala pasar, minimal ada tempat cuci tangan, masker, disinfektan dan lainnya," katanya.

Anwar telah menyampaikan agar pasar ditutup dan diterapkan protokol kesehatan. "Kita sudah sampaikan, kalau ditutup pun, kalau protokol kesehatan tidak dilakukan percuma saja," katanya.

Secara terpisah, hingga Pasar Jaya Amanda Gita yang dihubungi terkait situasi itu belum bersedia memberikan komentar.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus