Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas Tanah Sareal di kota Bogor ditunjuk menjadi salah satu dari dua tempat simulasi penyuntikan vaksin Covid-19 oleh Pemerintah Pusat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, mengatakan penunjukan Puskesmas Tanah Sareal adalah berkah bagi wilayahnya dalam penanganan Covid-19 selama ini. Menurut Dedie bukan karena diistimewakan, tapi sejauh ini Kota Bogor terus melakukan inovasi dalam penanganan virus asal Wuhan, Cina itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Secara resmi bersurat administrasi sih belum, tapi dalam rapat dengan Menko Kemaritiman kemarin disebut Puskemas Tanah Sareal," kata Dedie saat meninjau lokasi, Jumat 2 Oktober 2020.
Dedie mengatakan selain ditunjuk karena pihaknya banyak melakukan inovasi, penunjukan Puskemas yang memiliki luas 1.390 meter di jalan Kesehatan, Tanah Sareal Kota Bogor itu juga sebab akreditasi Puskesmas Tanah Sareal adalah paripurna.
Dedie menyebut Kota Bogor sendiri hanya memiliki dua Puskesmas yang berakreditasi paripurna, yakni Tanah Sareal dan Sindang Barang. "Jadi jika ditambah sedikit lagi (fasilitasnya), maka Puskesmas ini setara dengan rumah sakit type C," kata Dedie.
Kedatangan dirinya ke lokasi Puskesmas yang akan dijadikan tempat simulasi vaksin Covid-19 itu, Dedie mengatakan ingin bertemu dengan kepala Puskesmas dan memastikan segala kesiapannya agar tidak ada kendala saat pelaksanaan.
Dedie menyebut ingin memastikan pula permasalahan fakta di lapangan apakah penunjukan itu karena fasilitasnya atau karena jumlah kasusnya yang banyak. "Jadi kita akan rumuskan metodenya, berapa vaksin yang diterima dan siapa saja yang menerima. Kota Bogor ini mendapat perhatian yang cukup besar," kata Dedie.
Kepala Puskesmas Tanah Sareal, Masayu Rubianti, mengatakan sebagai Puskesmas terakreditasi Paripurna harus siap dengan penunjukan ini. Untuk persiapannya sendiri, Masayu menyebut sudah tinggal menjalankan saja sesuai dengan SOP yang diterapkan.
Saat ini, Masayu mengatakan tenaga kesehatannya bekerja sebagai perawat dan melakukan pengawasan melekat pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri. "Juga kami melakukan test swab bagi yang berkontak erat positif Covid, jika ditemukan gejala klinis kami akan merujuknya ke RS yang ditunjuk pemerintah," kata Masayu.
M.A MURTADHO