Ribuan Amunisi dan Dua Mortir TNI Hilang

SEKITAR 60 ribu amunisi dan dua mortir aktif milik Pusat Pendidikan Artileri Medan hilang dari gudang di kawasan Makopassus III, Batujajar, Bandung, sepekan sebelum Bali diguncang bom. Padahal kawasan yang biasa digunakan untuk latihan tempur itu selalu dijaga ketat. Seorang pejabat Kepolisian Resor Bandung yang tak mau disebut namanya membenarkan pihaknya telah menerima laporan kehilangan tersebut pada Minggu dua pekan lalu dari pihak Pusat Pendidikan Armed. Dalam laporannya disebutkan, hilangnya amunisi dan mortir tersebut baru diketahui saat petugas piket berpatroli mengelilingi lapangan dan gudang pada Sabtu sore dua pekan lalu. Sang petugas terkejut saat melihat salah satu teralis gudang itu rusak. Amunisi yang hilang itu diperkirakan jenis FNC buatan Belgia, yang kemudian diadopsi oleh PT Pindad, berukuran 3-15 sentimeter. Aparat polisi dan tim penyidik dari Detasemen Polisi Militer masih memeriksa delapan anggota TNI yang saat itu bertugas. Belum diketahui siapa pelakunya. Sayang, Panglima Kodam III Siliwangi, Mayjen TNI Iwan Ridwan Sulanjana, Jumat pekan lalu menolak menjawab saat dikonfirmasi. Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu saat ditanya tentang kabar tersebut mengatakan bahwa itu bukan kehilangan, tapi hanya kesalahan pencatatan. ”Nanti kita lihat di mana kesalahannya,” katanya Jumat pekan lalu. Arif A. Kuswardono, Fajar W.H., TNR