Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Meski sama-sama susu sapi cair, susu UHT dan pasteurisasi sebenarnya berbeda dari cara pengolahan, penyimpanan, hingga masa kedaluwarsa. Namuan, banyak orang yang tak dapat membedakannya karena wujud dan kemasannya hampir sama. Sebelum salah beli, kenali perbedaan keduanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keduanya sama-sama baik untuk tubuh meskipun berbeda jenis. Sebab proses pengolahannya, baik untuk susu pasteurisasi maupun susu UHT sudah mengurangi jumlah bakteri maupun patogen lain penyebab penyakit yang ada pada susu mentah.
Berikut perbedaan susu UHT dan pasteurisasi yang perlu Anda ketahui.
1. Suhu pemanasan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baik susu pasteurisasi maupun susu UHT, sama-sama dipanaskan di suhu dan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini ditujukan untuk mematikan sumber penyakit yang mungkin terdapat di susu, seperti bakteri atau patogen lainnya.
Namun, susu pasteurisasi dipanaskan di suhu yang lebih rendah daripada susu UHT. Susu pasteurisasi dapat dipanaskan melalui beberapa metode, dengan suhu dan jangka waktu yang berbeda. Namun umumnya, pemasanan dilakukan pada suhu 72°C selama 15 detik. Sementara itu, susu UHT dipanaskan di suhu yang sangat tinggi, yaitu 138°C, selama kurang lebih dua detik.
2. Tingkat sterilisasi
Pengolahan dengan suhu sangat tinggi yang dilalui susu UHT, membuatnya lebih steril dibandingkan dengan susu pasteurisasi. Pada susu UHT, hampir semua bakteri bisa dibasmi, dan menjadikan susu ini hampir 100% steril.
Sementara itu pada susu pasteurisasi masih ada beberapa bakteri yang tersisa. Namun, bakteri tersebut umumnya bukanlah jenis yang bisa menyebabkan penyakit berbahaya.
Untuk menghindari kontaminasi lebih lanjut, susu pasteurisasi akan melewati tahap tambahan dalam pengolahannya. Setelah selesai dipanaskan pada suhu sekitar 72°C tersebut, susu akan langsung didinginkan hingga suhu sekitar 4,4°C.
3. Rasa susu
Susu pasteurisasi dan susu UHT memiliki penampakan yang berbeda. Karena dipanaskan di suhu yang lebih tinggi, susu UHT umumnya lebih terasa lebih “matang” dan warnanya terlihat lebih kecokelatan. Sementara itu, susu pasteurisasi memiliki rasa yang lebih mirip dengan susu segar dan warnanya lebih terang.
4. Pengemasan
Kemasan susu pasteurisasi umumnya terbuat dari kertas karton atau plastik. Sementara itu, susu UHT umumnya disimpan di dalam wadah yang meski dari luar terlihat seperti kertas karton serupa, tapi di dalamnya terdapat setidaknya lima lapisan tambahan atau di dalam wadah kaleng.
5. Waktu kedaluwarsa
Sifat susu pasteurisasi hampir sama dengan susu segar. Susu jenis ini umumnya hanya bisa disimpan selama 10-21 hari di dalam kulkas. Sementara itu susu UHT dapat disimpan hingga lebih dari 6 bulan tanpa kulkas, selama kemasan tidak terbuka.
SEHATQ