Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Sandiaga Uno Pelototi Enam Instansi yang Kelap Kelip Merah

Ada 6 SKPD besar, kata Sandiaga Uno, yang laporan asetnya berada dalam taraf mengkhawatirkan.

28 Desember 2017 | 11.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ekspresi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno saat menaiki Reog Ponorogo saat menghadiri Kirab Kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan di Monas, 26 November 2017. Kirab ini diikuti sebanyak 12.000 peserta yang berparade dari patung Jenderal Sudirman hingga Monas. Magang Tempo/Rio Maldini Burhan Nibras

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sedang resah karena ada enam satuan kerja perangkat daerah (SKPD) besar yang laporan asetnya berada dalam taraf mengkhawatirkan. Padahal akhir tahun 2017 tinggal menghitung hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Sandiaga, kondisi itu akan banyak memengaruhi penilaian dari Badan Pemeriksa Keuangan (B{K) dalam memberikan opini kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Ada enam SKPD besar, kita harus pelototin. Yaitu Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, Damkar, Kesehatan, Tata Air, dan satu lagi saya lupa. Ada enam yang mulai kuning, kelap kelip merah nih," ujar Sandiaga saat ditemui usai menghadiri Maulid Nabi, di Jakarta,  pada Rabu, 27 Desember 2017.

Ia menjelaskan, keenam SKPD tersebut dinilai belum mencapai target pelaporan aset yang diharapkan. Padahal, 31 Desember 2017 tinggal menghitung hari.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menantang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno untuk dapat mewujudkan Ibu Kota Indonesia mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan.

"Harusnya grade dari DKI itu harusnya invesment grade yang bahkan melebihi nasional. Karena kita banyak sekali di nasional itu ratingnya harus mempengaruhi banyak daerah yang lain. Jadi tolong pak Sandi sama pak Anies, kalau bisa kalahin saya dong dalam laporan keuangan," kata Sri Mulyani di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 27 Desember 2017.

Tantangan Menteri Sri Mulyani membuat Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berusaha keras untuk memenuhi target tersebut. Salah satu cara yang dilakukan Sandiaga untuk mendapatkan opini WTP dari BPK, yakni dengan membedah ulang laporan aset yang progresnya sudah mencapai 90 persen.

Selain itu, Sandiaga menjelaskan pihaknya saat ini akan mencoba membedah kembali laporan yang pada tahun lalu tidak mempengaruhi opini. Menurutnya, bisa saja laporan tersebut memiliki pengaruh besar ke opini tahun ini jika tidak ditindaklanjuti di tahun 2017.

"Jangan kita ngomongin Sumber Waras lagi, Cengkareng lagi, (tapi) tiba-tiba ada lagi yang lebih gede di beberapa dinas SKPD," ujar Sandiaga.

Melalui pembedahan ulang ini, Sandiaga Uno yakin QPI (quality performance index) SKPD bisa menghadirkan pencatatan aset yang sesuai dengan kaidah yang diinginkan oleh auditor BPK.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus