Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Pengelola Apartemen Teluk Intan Sohib, merespons adanya akses masuk empat korban yang ditemukan tewas di area parkir gedung Topaz. Keempat orang itu ditemukan tak bernyawa setelah diduga melompat dari rooftop apartemen 21 lantai tersebut sekitar pukul 16.13 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kalau masuk ke dalam unit harus pakai akses," kata Sohib kepada Tempo, di kawasan Apartemen Teluk Intan di Jalan Inspeksi Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa, 12 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat ditanya bagaimana empat korban itu bisa masuk dalam gedung apartemen, Sohib mengatakan, keempat korban itu memang masih punya akses masuk ke dalam apartemen. "Kemarin kata polisi, dia masih punya akses," ujar dia.
Menurut dia, berdasarkan informasi yang dia dengar dari polisi, keempat korban itu masih memiliki kartu pengguna yang dipakai untuk masuk ke apartemen. "Begitu sesudah kejadian, (korban) digeledah ternyata masih punya kartu akses," ujar dia.
Keempat korban ini diduga melompat dari anjungan apartemen. Mereka masuk melalui pintu utama langsung masuk ke tangga evalator. Dari lift ini, mereka keluar di lantai 21. Dari situ mereka berjalan melewati tangga darurat menuju rooftop. Di anjungan gedung ini, keempat orang ini diduga menjatuhkan diri mereka ke area parkir, tepatnya di depan lobi apartemen.
Kepala Kepolisian Sektor Penjaringan Agus Ady Wijaya tidak merespons pertanyaan Tempo perihal motif keempat korban ini melompat dari gedung tersebut. "Maaf, hari ini saya tidak memberikan konfirmasi apa pun. Saya izin ibadah Nyepi," kata Agus, saat dihubungi pada Ahad, 10 Maret 2024.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan juga belum merespons pesan dan panggilan telepon Tempo perihal temuan polisi dari kematian korban satu keluarga itu.
Sejumlah narasumber yang ditemui Tempo, mengatakan keempat korban ini sempat menempati sebuah bilik di lantai 16 atau rumah nomor 16-A. Mereka hengkang seusai virus corona merebak. Sekitar dua tahun korban tak lagi tinggal di apartemen itu. Baik Agus maupun tetangga korban menyatakan hal senada.
Keluarga yang melompat dari gedung Topaz itu, EA, 50 tahun, AIL (52), JWA (13), dan JL (16). Mereka adalah suami-istri dan dua anak. EA adalah suami; AIL (istri), dan anaknya dua orang tersebut. Menurut Arif, tetangga keluarga ini, sekitar 2017 menempati bilik di lantai 16 ini, keluarga itu sudah lebih dulu tinggal di situ.
Suatu hari, Arif mengaku pernah bercerita dengan AIL (istri). Perempuan itu mengatakan, bahwa unit apartemen mereka telah disita. "Terus dia cerita rumahnya (digadai) atau pinjam uang di bank. Terus dia lagi kumpulin Rp 500 juta, kan," kata Arif, Ahad malam, 10 Maret 2024.
Pilihan Editor: Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat
Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri:
Dinas Kesehatan Jakarta menyediakan psikolog GRATIS bagi warga yang ingin melakukan konsultasi kesehatan jiwa.
Terdapat 23 lokasi konsultasi gratis di 23 Puskesmas Jakarta dengan BPJS. Bisa konsultasi online melalui laman https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id dan bisa dijadwalkan konsultasi lanjutan dengan psikolog di Puskesmas apabila diperlukan.
Selain Dinkes DKI, Anda juga dapat menghubungi lembaga berikut untuk berkonsultasi:
Yayasan Pulih: (021) 78842580.
Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454
LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293