Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Saya Tahu Apa Artinya Makar

12 Desember 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rachmawati_laput

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tangan kiri Rachmawati Soekarnoputri terbalut kapas bekas tusukan jarum infus ketika menggelar jumpa pers di rumahnya di Jalan Jatipadang Raya, Jakarta Selatan, Rabu siang pekan lalu. Putri ketiga Presiden Sukarno ini mengaku masih dalam perawatan dokter karena kesehatannya belum stabil. Rachmawati membantah merencanakan makar. Ia juga mempertanyakan tindakan polisi yang menangkapnya pada Jumat dua pekan lalu, kemudian menyematkan status tersangka kepada dirinya. Setelah konferensi pers, Rachmawati menjawab sebagian pertanyaan Tempo secara tertulis.

Polisi menyebut Anda merencanakan makar....

Saya membantah dengan keras. Saya tak melakukan makar sama sekali. Tak ada upaya melakukan makar terhadap pemerintah sekarang. Bagaimanapun, sebagai anak proklamator, sebagai anak ideologis, saya tahu rambu-rambu hukum. Saya tahu apa itu artinya makar.

Anda juga dituduh akan membawa massa untuk menduduki gedung MPR?

Pada 2 Desember lalu, rencananya saya memang akan menggelar aksi di gedung MPR. Aksi tadinya akan dihadiri 10-20 ribu orang. Saya akan menyerahkan petisi ke pimpinan MPR agar kembali ke Undang-Undang Dasar 1945. Saya sudah berkomunikasi via telepon dengan Pak Zulkifli Hasan (Ketua MPR). Jadi jangan ada pelintiran seolah-olah saya akan menduduki gedung MPR.

Massa 10-20 ribu orang itu dari mana?

Massa yang akan ikut menyampaikan petisi kembali ke UUD 1945 adalah kawan-kawan yang tergabung dalam Gerbang Nusantara. Mereka itu kader Partai Pelopor yang saya dirikan dan masih aktif di berbagai daerah. Sebagai kader partai, mereka memiliki misi perjuangan yang sama dengan saya, yakni menyerukan agar konstitusi kita kembali ke UUD 1945 yang asli. (Faktanya, yang datang ke depan gedung MPR hanya beberapa orang.)

Anda akan meminta MPR menggelar sidang istimewa?

Dalam rencana, kami akan tetap berada di luar gedung MPR. Kami sudah berkoordinasi dengan pimpinan MPR untuk menerima kami. Kami hanya akan menyampaikan petisi kembali ke UUD 1945. Setelah itu, terserah pada proses politik di MPR, apakah akan menindaklanjuti atau tidak.

Anda juga bertemu dengan Rizieq Shihab, membicarakan rencana aksi?

Saya sering mendengar Habib Rizieq dituduh anti-Pancasila. Saya menemui dia untuk mengklarifikasi hal itu. Habib Rizieq ternyata punya concern yang sama. Dia menyatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila harga mati. Kami lalu sepakat mensinergikan gerakan bela agama dan bela negara. Bela agama dalam konteks mengawal proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama. Adapun bela negara dalam konteks mengembalikan konstitusi ke UUD yang asli.

Anda berusaha membelokkan sebagian massa dari Monas ke MPR?

Tidak benar itu. Massa yang akan beraksi di depan gedung MPR berbeda dengan massa di Monas. Yang kami sepakati, setelah selesai salat Jumat di Silang Monas, Habib Rizieq akan ke Bundaran Hotel Indonesia untuk menyapa massa, lalu pulang ke rumah. Adapun saya bersama kawan-kawan akan melakukan aksi di depan gedung MPR. Kami sudah melaporkan rencana aksi di gedung MPR ke Polda Metro Jaya pada 30 November lalu.

Polisi menyebut Anda mentransfer dana Rp 300 juta untuk membiayai makar….

Orang demo itu perlu logistik, makan dan minum. Itu biasa. Di tempat saya itu proposal banyak, untuk kegiatan sosial atau bakti sosial. Tapi kan saya pilih-pilih. Saya bukan konglomerat, yang dananya enggak cekak-cekak. Umpamanya ada uang Rp 300 juta. Itu cukup apa enggak untuk makar? Itu paling untuk jajan bakso. Ada sponsor? Saya tidak pernah meminta ke konglomerat. Saya berdiri di atas kaki sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus