Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Sejak Kapan Balapan Formula E Digelar?

Ide balapan Formula E pertama kali digagas oleh Jean Todt dan Alejandro Agag pada 3 Maret 2011 di Paris. Formula E memulai debut di Beijing, Tiongkok,

4 Juni 2022 | 01.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Terlepas dari isu polemik yang ada, ajang balap mobil listrik Formula E bakal resmi digelar hari ini, Sabtu, 4 Juni 2022, di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara. Balapan ini merupakan seri kesembilan dalam Kalender Kejuaraan Dunia Formula E musim 2021-2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memastikan seluruh persiapan penyelenggaraan Formula E Jakarta 2022 sudah rampung. Tahap akhir persiapan, seperti pemasangan stiker dan pengecatan juga sudah dipoles. “Bisa dikatakan seluruh fase persiapan sudah selesai,” ujarnya dikutip dari Antaranews

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti diketahui, ini adalah pertama kalinya dalam sepanjang sejarah Kota Jakarta, Indonesia, menjadi tuan rumah perhelatan balapan mobil Formula E. Bagi pecinta balap mobil listrik, pasti sudah tidak asing lagi dengan ajang balap tahunan ini. Namun, bagi masyarakat awam, mungkin masih banyak yang belum mengetahui tentang sejarah Formula E. 

Ide kompetisi balap mobil listrik kursi tunggal internasional ini pertama kali digagas oleh Jean Todt dan Alejandro Agag pada 3 Maret 2011 di Paris. Todt merupakan presiden dari badan pengatur balap motor dunia, Federasi Otomotif Internasional (FIA). Sementara Agag, seorang pendiri sekaligus kepala eksekutif Formula E Holdings pada 2011. 

Melansir situs resminya, misi pendirian Formula E adalah mendorong mobilitas keberlanjutan daripada kendaraan bertenaga listrik di masa depan. Hal ini terkait dengan meningkatnya kesadaran penduduk bumi akan kelestarian alam melalui kampanye peduli lingkungan yang akhir-akhir ini gencar disuarakan, baik oleh para pemimpin negara, aktivis, maupun khalayak umum. 

Setelah dipertimbangkan secara matang, tiga tahun berikutnya Formula E memulai debut di Beijing, Tiongkok, pada September 2014. Kala itu, jenis mobil yang dipakai yaitu tipe Mobil Formula Generasi 1 (Mobil Gen1) yang memiliki kecepatan maksimal hingga 225 kilometer per jam. 

Mulanya, kompetisi Formula E diperebutkan 12 tim dengan masing-masing dua pembalap. Balapan berlangsung di sirkuit jalan raya dengan panjang 19-34 kilometer atau sekitar 12 hingga 21 mil. Sejak debutnya itulah, Formula E mulai berkembang dan kian populer di khalayak umum pecinta balap mobil dunia selain Formula 1. Kini, Formula E sudah menginjak musim kesembilan yang salah satu serinya berlangsung di Jakarta. 

Pada Formula E Jakarta 2022, Co-founder Formula E, Alberto Longo, menilai perhelatan ini akan menjadi balapan terbesar dan tersukses dalam sepanjang sejarah balap mobil listrik tersebut. Hal itu diungkapkannya selepas meninjau JIEC pada Rabu, 1 Juni 2022. “Ini (Formula E) bakal menjadi yang terbesar dan tersukses dalam sepanjang sejarah Formula E,” kata Longo kepada awak media. 

Menurut Longo, ada dua hal yang membuat Formula E Jakarta 2022 terasa istimewa dan berbeda. Kedua hal itu adalah terkait tantangan trek JIEC dan lokasinya yang terletak di tengah kota. “Sebelumnya, kami balapan di jalanan (street circuit), bukan sirkuit. Tetapi di sini (Jakarta), sirkuit ada di dalam kota," terangnya. 

HARIS SETYAWAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus