Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
NEGARA mungil itu kusentuh sejengkal lagi. Langkahku gontai diguyur rintik gerimis musim semi yang dinginnya menusuk pori. Beribu pelayat antre mengular beribu meter. Mereka bertengger sampai di ujung jembatan nan jauh di sana, di seberang Kastil Santo Angelo. Di situlah, di atas Bukit Vatikan, di sebelah barat laut Kota Roma, Italia, beberapa ratus meter dari Sungai Tiber, pada awal April lalu, kubenamkan batinku di antara jemaat yang menyimpan berjuta duka. Mereka hendak melayat Paus Yohanes Paulus II, pemimpin semiliar lebih umat Katolik sejagat.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo