Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Seni

28 Desember 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perhelatan-perhelatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

SEPANJANG 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendanai peristiwa-peristiwa kebudayaan yang cukup besar. Dari ditunjuknya Indonesia sebagai tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair, Festival Film Indonesia, sampai Kongres Kesenian Indonesia.

Banyak polemik menyertai perhelatan itu. Kongres Kesenian Indonesia, misalnya, dianggap beberapa kalangan hanya seremonial. Mereka pesimistis terhadap hasil kongres. Sebab, selama ini kesenian banyak tumbuh di luar perhatian dan dukungan negara. Banyak festival, pameran, dan jaringan kesenian muncul sama sekali tanpa bantuan negara.

Namun Kementerian berjanji mulai tahun ini akan memberi perhatian terhadap gerakan-gerakan kesenian. Juga terhadap gerakan seni kontemporer. Selain itu, Kementerian berjanji mengawal rekomendasi kongres.


Janji Menteri Anies di Kongres Kesenian Indonesia 2015

KONGRES Kesenian Indonesia 2015 berlangsung pada 1-5 Desember di Bandung, dihadiri 500 seniman. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyerahkan kongres diurus para seniman. Dia berjanji akan mengawal usul para seniman.

Di akhir kongres, para seniman merekomendasikan sembilan poin untuk seni Indonesia, antara lain adanya kemungkinan undang-undang kesenian, pemetaan data ekosistem kesenian, dan infrastruktur seni. Anies menyatakan akan terus mengecek rekomendasi tersebut setiap tahun tanpa menunggu kongres selanjutnya.


Goenawan Mohamad dan Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair

PADA pembukaan Frankfurt Book Fair, 13 Oktober lalu, di depan masyarakat perbukuan dunia, Goenawan Mohamad membacakan kisah Malang Sumirang. Tahun 2015 ini Indonesia menjadi ehrengast alias tamu kehormatan. Goenawan ditunjuk sebagai Ketua Komite Nasional. Ia menggantikan Agus Maryono, yang sudah bekerja sejak 2013 tapi mengundurkan diri. Waktu yang singkat dan kekakuan birokrasi merupakan hal besar yang harus diatasi timnya.

Paviliun Indonesia seluas 2.500 meter persegi berhasil memikat pengunjung. Bertema "17.000 Islands of Imagination", selain memamerkan buku-buku terjemahan ke bahasa Jerman dan Inggris, tim menggelar pentas, diskusi, serta sajian kuliner pada 14-18 Oktober. Selama acara, di beberapa museum, galeri, dan kafe di Frankfurt juga diadakan acara serupa. Bahkan di luar Frankfurt, seperti Hamburg dan Berlin.

Suksesnya penyelenggaraan paviliun kehormatan Indonesia mempengaruhi penjualan copyright buku-buku Indonesia. Ada sekitar 20 penerbit Indonesia yang membuka stan di Frankfurt Book Fair 2015. Dan, selama tiga hari itu, untuk pertama kalinya copyright mereka dibeli penerbit luar.


Eksperimen Sardono di Pabrik Gula Colomadu

MAESTRO tari Sardono W. Kusumo membuat pentas bertajuk Fabriek Fikr pada 20-22 November lalu. Sardono menjadikan Pabrik Gula Colomadu di Solo sebagai panggung pertunjukannya. Sejumlah seniman, seperti Rahman Sabur, Otto Sidharta, Toni Broer, dan sastrawan Sapardi Djoko Damono, turut terlibat.

Pertunjukan Sardono membawa penonton menyusuri anatomi pabrik yang hancur, terbengkalai, dan sehari-hari dianggap angker. Pabrik ini merupakan tonggak awal industrialisasi di tanah Jawa yang dibangun oleh Mangkunegara IV. Toni Broer, aktor dari Bandung, dalam pentas itu secara berani berjalan di ketinggian kurang-lebih 25 meter tanpa pengaman apa pun. Dan, dari atas, ia menumpahkan cat pada kain-kain panjang putih yang terjuntai ke bawah.


April

  • 200 Tahun Meletusnya Tambora
  • Sebuah festival di Sumbawa diadakan untuk memperingati 200 tahun meletusnya Gunung Tambora pada 1815, yang membuat Eropa tanpa musim panas selama tiga tahun.

    September

  • Diskusi Seni Lukisan Palsu
  • Berlangsung di Ciputra Artpreneur, Perkumpulan Pecinta Seni Indonesia menggelar diskusi mengenai maraknya pemalsuan lukisan para maestro, seperti Sudjojono, Hendra Gunawan, dan Affandi.

    Oktober

  • Pentas Tari Gandari di Frankfurt Book Fair
  • Komposer Tony Prabowo kembali mengusung opera tari Gandari. Kali ini disajikan di Frankfurt LAB—rangkaian dari Frankfurt Book Fair pada 16-17 Oktober.

    Kolaborasi Rimini Protokoll, Berlin, dan Teater Garasi, Yogyakarta

  • Sebuah pertunjukan teater dipentaskan oleh 100 warga Yogyakarta dari berbagai umur, profesi, gender, agama, dan tempat. Pentas bertajuk 100% Yogyakarta ini digelar pada 31 Oktober -1 November. Ini merupakan kolaborasi dari Rimini Protokoll, Berlin, dan Teater Garasi, Yogyakarta.

    November

  • Jakarta Biennale-Jogja Biennale
  • Jakarta Biennale dan Jogja Biennale kembali digelar di dua kota, Jakarta dan Yogyakarta. Jakarta Biennale berfokus pada tema sejarah, lingkungan, dan gender, sedangkan Jogja Biennale berfokus pada tema equator-hacking conflict.

    Penghargaan Sang Hyang Kamahayanikan untuk Nigel Bullough

  • Sejarawan asal Inggris, Nigel Bullough atau Hadi Sidomulyo, 64 tahun, menerima penghargaan atas pengabdian dan penelitiannya terhadap situs Gunung Penanggungan pada Borobudur Writers and Cultural Festival 2015.

    Penghargaan Akademi Jakarta untuk Ali Audah

  • Sastrawan dan penerjemah Ali Audah pada umurnya yang ke-92 tahun menerima Penghargaan Akademi Jakarta.

    Desember

  • Museum Rekoleksi Memori
  • Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Dewan Kesenian Jakarta, dan Partisipasi Indonesia di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, mendirikan sebuah bangunan dengan desain kubistik yang cuma berusia seminggu. Isinya sebuah pameran bertema tragedi kemanusiaan 1965.
  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    PODCAST REKOMENDASI TEMPO

    • Podcast Terkait
    • Podcast Terbaru
    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus