Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Imam Nahrawi Berani Membekukan PSSI
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menerbitkan surat pembekuan kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 18 April. Keputusan berani itu dilakukan bertepatan dengan terpilihnya La Nyalla Mahmud Mattalitti sebagai ketua umum dalam kongres PSSI di Surabaya.
Pembekuan dilakukan karena Kementerian Olahraga menilai PSSI tak mengindahkan keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia, yang melarang Persebaya Surabaya dan Arema Cronus—keduanya dinilai cacat hukum karena terbelit dualisme kepengurusan—berlaga di Liga Super Indonesia. "Sepak bola Indonesia tak akan maju sepanjang PSSI dikuasai para mafia," ujar Imam Nahrawi, Mei lalu.
Keputusan itu berbuntut panjang. Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menganggapnya sebagai intervensi sehingga menjatuhkan sanksi buat PSSI pada 30 Mei: Indonesia dilarang mengikuti semua kejuaraan sepak bola internasional. Toh, Kementerian tak surut. Mereka menyiasati mandeknya kompetisi dengan menggelar sejumlah turnamen, termasuk Piala Presiden, Piala Kemerdekaan, dan Piala Jenderal Sudirman.
Pada 1 November, utusan FIFA datang ke Indonesia dan menemui Presiden Joko Widodo. Mereka membuka ruang tentang kemungkinan sanksi itu dicabut dalam kongres FIFA, Februari 2016. Untuk itu, mereka meminta dibentuk tim, yang disebut komite ad hoc, yang diisi berbagai pemangku kepentingan sepak bola nasional, termasuk pemerintah. Namun pemerintah memilih tak bergabung dengan tim yang diisi mayoritas pengurus PSSI dan diketuai Agum Gumelar itu. "Lebih baik kami menunggu pengurus baru FIFA," kata Imam.
Rio Haryanto Menjejak Formula 1
Sepanjang tahun ini, pembalap Rio Haryanto mengharumkan nama Indonesia di arena balap internasional. Atlet 22 tahun ini berhasil lima kali naik podium dalam balapan Grand Prix 2—satu tingkat di bawah Formula 1—termasuk tiga kali menjadi juara nomor sprint race di Bahrain, Australia, dan Silverstone, Inggris. Pada akhir musim, ia pun finis di posisi empat besar. Prestasi itu memuluskan hasratnya berlaga di balapan Formula 1. Tim asal Inggris, Manor Marussia, menawari Rio menjadi pembalapnya di musim depan. Rio sempat kesulitan memenuhi setoran dana 15 juta euro (sekitar Rp 229 miliar) yang diminta tim itu, tapi harapan Rio kembali mekar setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan garansi untuk pembayarannya.
Lindswell Kwok Wushu Kelas Dunia
Atlet wushu putri Indonesia, Lindswell Kwok, kian mengukuhkan dominasinya di level internasional, khususnya di kategori seni atau taolu. Selain meraih dua medali emas di nomor taijiquan dan taijijian dalam SEA Games Singapura 2015, atlet 24 tahun ini mendapatkan dua medali emas di kedua nomor yang sama dalam Kejuaraan Dunia Wushu 2015 di Jakarta, bulan lalu. Itu bukan pertama kalinya atlet asal Medan ini menjadi juara dunia. Pada 2009 dan 2013, ia juga berhasil menyabet medali emas.
Januari
April
Mei
Juni
Agustus
November
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo