Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun digunakan untuk banyak tujuan yang sama, namun margarin dan butter atau mentega adalah dua produk yang sangat berbeda. Margarin dan mentega sama-sama berwarna kuning. Biasanya tersedia dalam bentuk stik atau olesan dan digunakan untuk memasak, menumis, dan memanggang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Faktor utama yang membedakan margarin dan mentega adalah bahan pembuatnya. Selain itu, juga ada perbedaan pada jenis lemak yang dikandungnya. Lantas, apa perbedaan antara keduanya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Margarin
Melansir laman Auriga Research, margarin adalah pengganti mentega. Margarin bukanlah produk susu. Maka dari itu, margarin tak mengandung lemak hewani. Melainkan terbuat dari minyak sayur, air, garam, dan bahan lainnya.
Mengingat margarin tak mengandung lemak hewani, maka margarin bersifat rendah asam lemak jenuh. Sedangkan di sisi lain, margarin mengandung asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh ganda. Keduanya merupakan lemak sehat. Sifat inilah yang membuat margarin lebih unggul daripada mentega.
Akan tetapi, margarin mengandung lemak trans yang sangat berbahaya. Seiring dengan perkembangan, produsen margarin berinovasi mengurangi kadar lemak trans dan bahkan menghilangkannya. Untuk itu, perlu bagi konsumen untuk memeriksa informasi nutrisi pada label kemasan margarin.
Laman The Kitchen menyebutkan, margarin harus mengandung lemak minimal 80 persen. Margarin dapat memiliki kandungan lemak sekitar 10-90 persen. Kadar minyak sayur dan air di dalam margarin bervariasi, namun kadar lemak lebih rendah memiliki persentase air yang lebih tinggi. Hal itu bergantung pada kandungan lemaknya.
Mentega
Mentega merupakan produk olahan yang dibuat dengan mengaduk susu atau krim. Dengan mengaduknya, padatan susu akan membentuk mentega, sedangkan cairannya berupa buttermilk. Secara konvensional, mentega dibuat dari susu sapi. Akan tetapi, bisa pula dibuat dari susu hewan lainnya seperti kerbau, kambing, atau domba.
Mentega berwarna kuning muda, meskipun dapat berbeda berdasarkan sumber dari mana susu itu diperoleh. Mentega adalah lemak hewani, mengandung tinggi kolesterol dan lemak jenuh. Sifat ini pada kenyataannya buruk bagi jantung.
Setidaknya, satu sendok makan mentega mengandung 30 mg kolesterol dan 7 gram lemak jenuh. Auriga Research menyimpulkan, nutrisi mentega lebih rendah daripada lemak yang dikandungnya. Sebaiknya, konsumsi mentega harus diminimalisir. Mentega mengandung nutrisi seperti vitamin K2, butirat, asam linoleat terkonjugasi, dan omega 3.
ANNISA FEBIOLA