Ada hadiah menunggu Sekretaris Negara/Sekretaris Kabinet Bambang Kesowo setibanya dari Hong Kong. Wakil Presiden Hamzah Haz telah menyetujui Sekretariat Wapres (Setwapres) ada di bawah koordinasi Sekretariat Negara (Setneg). Hal ini dikatakan oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Feisal Tamin Kamis pekan lalu. Struktur, tata kerja, dan hubungan antara dua lembaga tersebut memang belum jelas. Feisal mengatakan segera membicarakan soal restrukturisasi ini dengan Bambang Kesowo, begitu pulang dari KTT APEC.
Sudah menjadi pembicaraan luas bahwa Bambang Kesowo menginginkan Setwapres juga berada di bawah Setneg. Keinginan ini ditentang banyak pihak karena dikhawatirkan menimbulkan pemusatan kekuasaan di satu tempat. Staf khusus Wapres, Laode M. Kamaluddin, misalnya, pernah berkomentar, yang mengepalai kantor Setwapres adalah Sekretaris Wapres (Seswapres), bukan yang lain. Wapres Hamzah Haz pun menginginkan hal yang sama. Konflik ini membuat sampai sekarang Hamzah tak mempunyai sekretaris. Bambang, yang tadinya ada di posisi itu, naik posisi menjadi sekretaris Mega, sekaligus kabinet.
Gebrakan Bambang untuk menyatukan Setwapres dengan Setneg ini cukup fantastis. Birokrat tulen kepercayaan Mega ini memang berambisi menggabungkan lima sekretariat yang ada, sekretariat negara, kabinet, presiden, militer, dan wapres. Sesuatu yang di era Abdurrahman Wahid justru hendak dipecah-pecah menjadi lembaga yang berdiri sendiri.
Edy Budiyarso dan Leanika Tanjung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini