Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Smelter Freeport Jadi Kunci Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik

Smelter atau pabrik peleburan Freeport Gresik, Jawa Timur, dianggap sebagai bagian penting dalam ekosistem baterai kendaraan listrik di Tanah Air.

15 Januari 2023 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Smelter Freeport. ptfi.co.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Smelter atau pabrik peleburan Freeport Gresik, Jawa Timur, dianggap sebagai bagian penting dalam ekosistem baterai kendaraan listrik di Tanah Air. Karena menurutnya, ekosistem kendaraan listrik terdiri dari nikel, kobalt, aluminium, tembaga, grafit dan besi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal tersbeut dipaparkan langsung oleh Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas. Dirinya menjelaskan bahwa kapasitas pengolahan konsentrat smelter yang terletak di Gresik itu mencapai 1,7 jutadry metric ton (dmt) per tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dirinya menargetkan konstruksi dan bangunan fisik serta peralatan vital di Gresik dapat selesai pada akhir 2023. Lalu, kata Tony, dilanjutkan dengan pre-commissioning dan commissioning, sehingga fasilitas pemurnian tersebut beroperasi pada Mei 2024.

"Tentu saja menjadi bagian penting electric vehicle Indonesia dan akan menjadi bagian penting renewable energy yang banyak dibangun di sejumlah negara, karena 65 persen tembaga dunia dipakai untuk menghantarkan listrik," kata dia, dikutip dari Antara.

"Dengan profitabilitas dan harga membaik lagi, asumsi harga tembaga 4 dolar AS dan emas 1.800 dolar AS, kami akan mencapai 4 miliar dolar AS (atau Rp 60,59 triliun, asumsi kurs Rp 15.148 per dolar AS)," tambah dia.

Freeport sendiri saat ini sudah mulai melakukan pembangunan, perekrutan dan pembinaan. Langkah tersebut telah menyerap biaya sebesar 1,63 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 25 triliun.

Sebagai informasi tambahan, smelter Freeport bakal dibangun dengan desain single line atau satu jalur. Tony berharap total 600.000 ton logam tembaga dapat dikonsumsi oleh industri hilir dalam negeri.

"Industri yang lebih hilir tumbuh lebih baik untuk mendukung ekosistem EV maupun kebutuhan lain dalam negeri. Ini memancing industri hilir tumbuh apabila disertai kebijakan dan promosi yang tepat," tutup dia.

ANTARA

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus