Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Sodetan Ciliwung Mau Rampung: Ini Profil Lengkap 3 Proyek Pengendali Banjir Jakarta

Dipimpin Heru Budi Hartono, proyek Sodetan Ciliwung bisa kembali digulirkan DKI. Bahkan kinerja Heru Budi Hartono sempat dipuji Presiden Jokowi.

26 Januari 2023 | 19.45 WIB

Pekerja melakukan pengerjaan royek pembangunan sodetan Kali Ciliwung, Jakarta, Selasa 24 Januari 2023. Pembangunan sodetan itu ditargetkan rampung pada April 2023. Sodetan Kali Ciliwung ini disebut mampu mengurangi 60 meter kubik air per detik. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Pekerja melakukan pengerjaan royek pembangunan sodetan Kali Ciliwung, Jakarta, Selasa 24 Januari 2023. Pembangunan sodetan itu ditargetkan rampung pada April 2023. Sodetan Kali Ciliwung ini disebut mampu mengurangi 60 meter kubik air per detik. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Wilayah DKI Jakarta dikenal menjadi langganan bencana banjir, dan sodetan Ciliwung yang rampung dalam hitungan bulan ditunggu segera dioperasikan. Berikut adalah tiga proyek pengendali banjir yang dibangun di Jakarta maupun luar Jakarta.

Bendungan Ciawi dan Sukamahi

Mengutip sda.pu.go.id, proyek bendungan Ciawi dimulai pada tahun 2016 dan telah rampung pada 2022 lalu. Bendungan ini baru diresmikan 23 Desember 2022 lalu oleh Presiden Joko Widodo didampingi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Bendungan Ciawi ini diketahui memiliki tinggi 55 meter dengan daya tampung sebesar 6,05 juta meter kubik, serta luas area genangannya mencapai 39,4 hektare. Dengan ukuran sebesar ini, bendungan dapat mereduksi banjir hingga 111,75 m3/detik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di samping itu, bendungan Sukamahi memiliki kapasitas tampung sebesar 1,68 juta m3 dengan luas area genangan 5,23 hektare. Kemungkinan banjir yang bisa ditahan bendungan yang kontrak pembangunannya bernilai Rp 464,93 miliar ini mencapai 1,47 m3.

Baca : 3 Bulan Jadi Pj Gubernur DKI, Presiden Jokowi Puji Kinerja Heru Budi Hartono

Bendungan yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat ini diharapkan dapat mengurangi banjir di beberapa titik rawan. Pembangunan bendungan ini, disampaikan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko, memakan biaya sebesar Rp 1,3 triliun.

Di sisi lain, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Bambang Heri mengungkap bahwa sistem DryDam pertama kali diterapkan di bendungan Ciawi. Sistem bendungan kering ini dikatakan tidak memiliki genangan air selayaknya bendungan biasa.

“Bendungan ini fungsinya hanya ketika terjadi banjir, jika terjadi banjir sebagian debitnya ditahan di sini sehingga tidak semuanya mengalir ke bawah, ketika kondisi tida banjir air mengalir seperti biasa.” tutur Bambang.

Sodetan Ciliwung

Proyek pengendalian banjir yang satu ini sedang ramai diperbincangkan karena baru dikerjakan lagi setelah mangkrak hampir enam tahun lamanya.

Dikutip dari Antara, Heru Budi Hartono, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta berhasil membebaskan lahan yang selama ini menjadi penyebab mandeknya pembangunan ini. Tahun 2015 lalu, warga sekitar Bidara Cina menolak proyek ini karena tidak ada sosialisasi sebelum penertiban lahan.

Akan tetapi, di bawah pimpinan Heru Budi Hartono...

Akan tetapi di bawah pimpinan Heru Budi Hartono, pembangunan ini bisa kembali berjalan. Bahkan Heru sempat dipuji Presiden Jokowi atas kinerjanya yang baru 3 bulan menjabat tersebut.

“Saya juga kaget dikerjakan oleh Pak Gubernur Heru, saya nggak tahu pendekatannya apa, tapi selesai. Sehingga saya ke sini tadi karena sudah selesai,” ujar Jokowi setelah kegiatan peninjauan proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung, Selasa 24 Januari 2023.

Melansir arsip Tempo, diketahui luas masing-masing ruas sodetan mencapai 3,25 meter dan terbentang sejauh 1,3 km dengan kapasitas air 33 m3/detik pada posisi siaga empat dan 63 m3/detik pada posisi siaga satu.

Perihal anggaran, sodetan Ciliwung ini mengikuti hasil kesepakatan pada masa jabatan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dengan total biaya Rp 1,2 triliun, banjir di Jakarta diharapkan dapat lebih muda dikendalikan dengan adanya terowongan sungai Ciliwung ini.

Proyek 942

Nama proyek 942 bukan dibuat tanpa alasan. Pembangunan infrastruktur pencegah banjir ini meliputi  9 polder, 4 waduk, dan peningkatan kapasitas 2 sungai.

Dilansir dari Jakarta.bpk.go.id, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, berikut adalah polder, waduk, dan sungai yang dibangun dalam Proyek 942.

Pembangunan Polder:
1. Polder Kelapa Gading (Betik & Artha Gading);
2. Polder Pulomas;
3. Sub-Polder Marunda (JGC-Metland);
4. Polder Muara Angke;
5. Polder Teluk Gong;
6. Polder Mangga Dua;
7. Polder Green Garden;
8. Polder Kamal;
9. Sub-Polder Pompa Tipala-Adhyaksa.

Pembangunan waduk:
1. Waduk Pondok Ranggon;
2. Embung Wirajasa atau Pilar Jati;
3. Waduk Brigif;
4. Waduk Lebak Bulus.

Pembangunan sungai:
1. Peningkatan kapasitas sungai besar dan sodetan kanal Museum Bahari;
2. Peningkatan kapasitas sungai Ciliwung Hilir Kawasan Pasar Baru.

Proyek ini disebut memakai anggaran dana tahun jamak hingga Rp1 triliun yang dialokasikan Pemprov DKI pada 2021 dari pinjaman pemerintah pusat melalui Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Demikian profil lengkap 3 proyek pengendali banjir Jakarta yang sudah selesai maupun yang tengah berjalan, termasuk proyek Sodetan Ciliwung.

PUTRI SAFIRA PITALOKA
Baca juga :
 DPRD DKI: Proyek Sodetan Ciliwung Hasil Penganggaran di Era Anies Baswedan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus