Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Sebagian besar warga Kota Yogyakarta sudah menjalani puasa perdana pada Sabtu lalu.
Masjid Jogokariyan kembali menjalani tradisi dengan menyediakan hidangan buka puasa.
Masjid Pusdai Bandung setiap hari menyiapkan hidangan buka puasa bagi masyarakat.
YOGYAKARTA – Lapak-lapak kuliner berderet di tepi Jalan Jogokariyan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Sabtu petang lalu. Pedagang menyajikan berbagai menu khas untuk buka puasa. Sebagian masyarakat kota itu memang sudah menjalankan ibadah puasa hari pertama meski pemerintah mengumumkan awal Ramadan jatuh pada Ahad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagian pedagang masih berbenah. Sebagian lagi sibuk melayani pembeli yang mengerubung. Kendaraan bermotor di sana bergerak lambat. Mereka harus berimpitan dengan pejalan kaki yang juga memadati tempat itu. Keriuhan ini sudah menjadi tradisi di Jalan Jogokariyan setiap Ramadan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Setiap bulan puasa, di sini digelar Kampung Ramadan Jogokariyan atau KRJ,” kata Deliawan, Ketua Panitia KRJ Masjid Jogokariyan. Tahun ini, kata Deliawan, merupakan KRJ yang ke-18. Kegiatan tersebut diikuti sekitar 270 pedagang. Mayoritas pedagang adalah warga yang tinggal di sekitar Jogokariyan. “KRJ ini berlangsung 24 jam.”
Selama KRJ digelar, kegiatan di Masjid Jogokariyan juga bertambah. Anak-anak bisa datang ke masjid untuk belajar mengaji atau mendengarkan dongeng menjelang berbuka puasa. Setelah salat tarawih, pintu masjid tetap dibuka untuk anggota jemaah yang ingin mengikuti berbagai kajian atau beriktikaf.
Warga menyiapkan sajian untuk buka puasa di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, 2 April 2022. TEMPO/Pito Agustin Rudiana
Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pengunjung masjid, panitia KRJ menambah kantong parkir sepeda motor di sekitar tempat ibadah itu. Di antaranya lahan kosong di barat masjid. Tidak jarang juga penduduk mengizinkan pekarangan rumah mereka digunakan untuk tempat parkir. “Ini bentuk kerinduan masyarakat terhadap kegiatan KRJ,” kata Umum Takmir Masjid Jogokariyan, Agus Abadi.
Menurut Agus, pada Ramadan 2020 dan 2021, KRJ sebenarnya juga digelar. Hanya, saat itu jumlah pengunjung dibatasi akibat adanya wabah Covid-19. Sementara itu, pada tahun ini pemerintah telah melonggarkan pembatasan seiring dengan menurunnya jumlah penularan.
Anita, pedagang di arena KRJ, mengatakan, meski pemerintah sudah melonggarkan berbagai aktivitas masyarakat, suasana KRJ tidak seramai beberapa tahun lalu, sebelum pandemi muncul. “Ya, belum seramai dulu,” katanya. “Mungkin karena baru hari pertama.”
Ana, perempuan berusia 25 tahun asal Sleman, mengatakan sengaja datang ke Masjid Jogokariyan untuk mengikuti buka puasa bersama. Di sana ia menemukan suasana khas Ramadan yang guyub. “Kangen bukber di Jogokariyan,” katanya.
Di Bandung, sebagian besar masyarakat baru kemarin menjalani puasa, sesuai dengan ketetapan pemerintah. Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil mengatakan Masjid Pusdai Kota Bandung menyediakan makanan berbuka gratis setiap hari. "Makanan ini disumbang oleh dinas-dinas untuk para musafir atau warga yang tidak sempat buka di rumah," katanya.
Ridwan berharap penularan wabah terus menurun sehingga kehidupan masyarakat bisa kembali normal, termasuk dalam kegiatan beribadah. Saat ini, kata Ridwan, meski pemerintah telah memberi pelonggaran, masyarakat harus tetap waspada karena potensi penularan wabah belum berakhir. Untuk itu ia meminta masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan.
Pengunjung beraktivitas di Kopi Selasar di Selasar Sunaryo Art Space, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Anwar Siswadi
Suasana Ramadan kemarin juga terasa di Selasar Sunaryo Art Space, Jalan Bukit Pakar Timur, Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Menjelang waktu berbuka, pengunjung terlihat sudah menempati kursi-kursi kayu dengan meja panjang. “Selama bulan puasa, kami buka normal,” kata Manajer Operasional Selasar Sunaryo Art Space, Nina Widiastuti, kemarin.
Selasar Sunaryo Art Space sejatinya merupkan sebuah galeri seni kontemporer dan seni rupa. Tempat ini juga sering menggelar pertunjukan musik dan tari di ruang berlanskap. Sebelum Ramadan, tempat ini dibuka pada pukul 10.00-18.00 WIB. “Sekarang jam buka diperpanjang hingga pukul 20.00,” kata Nina. Perpanjangan jam operasional itu untuk memberi kesempatan kepada pengunjung yang ingin buka puasa di tempat itu. “Bisa reservasi untuk buka puasa, minimal 10 orang.”
PITO AGUSTIN RUDIANA (YOGYAKARTA)| ANWAR SISWADI (BANDUNG) | ANT
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo