Cukup dengan berlangganan layanan streaming di berbagai platform, Anda dapat mengakses ribuan film dan serial televisi yang dapat ditonton kapan saja dan di mana saja. Tidak ada iklan dan batasan maksimal mengenai berapa episode yang bisa Anda nikmati. Layanan streaming tersebut membuat banyak orang menghabiskan waktu untuk menonton selama berjam-jam dalam satu waktu, tanpa jeda. Fenomena ini dikenal juga dengan binge watching dan bisa terjadi di berbagai kalangan usia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Anda yang hobi menonton serial televisi termasuk drama Korea, hati-hati terkena fenomena binge watching. Khususnya buat Anda yang tidak sabar menunggu episode lanjutan dan menghabiskan waktu untuk menonton satu season sekaligus sekaligus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Apalagi di era yang semakin canggih ini, Anda tidak perlu lagi menunggu terlalu lama untuk menantikan episode lanjutan serial televisi favorit. Anda dapat terus menyaksikan episode awal hingga akhir sekaligus berkat adanya penyedia layanan streaming. Alhasil, tidak sedikit orang yang kemudian menjadi kecanduan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketika menonton serial televisi atau film yang Anda sukai, tanpa sadar otak Anda melepaskan hormon dopamin. Hormon ini akan membuat Anda merasa nyaman dan bahagia, yang berujung dengan kepuasan. Semakin sering Anda menonton, kadar dopamin dalam tubuh akan semakin tinggi. Ketika satu episode sudah habis, Anda bisa saja seolah-olah merasakan ketagihan untuk kembali mendapatkan rasa senang, dan akhirnya melanjutkan ke epidose selanjutnya.
Siklus tersebut dapat terus terulang setiap kali Anda menghabiskan tontonan, dan memulainya dengan tontonan baru. Bila terus dibiarkan, lingkaran ini bisa berdampak negatif pada kesehatan Anda. Bagi Anda yang memiliki hobi binge watching, Anda sebaiknya mulai menguranginya. Pasalnya, aktivitas ini dapat merugikan kesehatan.
Berikut ini adalah beberapa efek negatif yang ditimbulkan oleh binge watching.
1. Perilaku buruk dan sifat antisosial
Jika binge watching muncul sejak masih anak-anak, hal ini dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak yang lebih sering menghabiskan waktu untuk menonton, cenderung menunjukkan perilaku antisosial maupun gangguan kepribadian lainnya.
Pada orang dewasa, binge watching juga dapat memengaruhi hubungan sosialnya. Bila sudah ketagihan menonton, seseorang bisa saja tidak peduli pada orang-orang di sekitarnya, baik keluarga maupun teman.
2. Risiko kenaikan berat badan dan obesitas
Menonton serial televisi tentu akan semakin seru jika ditemani camilan. Terutama makanan ringan yang tinggi kalori, seperti popcorn bermentega atau keripik kentang. Dengan mengonsumsi makanan tinggi kalori dan tetap duduk berjam-jam di depan televisi atau gawai lainnya, jangan heran bila timbangan Anda semakin bertambah.
Kalori akan terus bertambah tanpa bisa dikeluarkan dari tubuh dan menjadi tumpukan lemak. Inilah yang kemudian menyebabkan berat badan naik dan meningkatkan risiko obesitas.
3. Risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung
Menonton televisi lebih dari dua jam tiap hari, dikatakan memiliki pengaruh terhadap meningkatnya risiko penyakit diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Masalahnya, Anda hanya akan terus-menerus duduk dan jarang bergerak. Pola hidup sedenter (minim gerak) tersebut akan membuat tubuh kesulitan membakar kalori maupun karbohidrat yang telah masuk. Akibatnya, akan terjadi penumpukan yang membahayakan kesehatan.
4. Penurunan jumlah sperma
Bagi para pria, binge watching berpotensi memengaruhi tingkat kesuburan. Sebuah menunjukkan bahwa laki-laki yang menghabiskan waktu lebih dari 20 jam per minggu, memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit. Mungkin terjadi karena menonton membuat seseorang tidak banyak bergerak dan tidak beranjak dari duduknya, sehingga mengalami peningkatan suhu pada testis. Sebagai akibatnya, produksi sperma pun dapat menurun.
5. Kematian dini
Orang dewasa yang menghabiskan waktu lebih dari tiga jam per hari untuk menonton, dapat mengalami peningkatan pada risiko kematian dini. Pendapat ini dibuktikan dalam penelitian yang diadakan pada sekitar 13 ribu partisipan dan diterbitkan dalam jurnal Asosiasi Jantung Amerika.