Tiga Tahun Berebut Sebelum Eddy Tersangkut

Perebutan tambang nikel di Luwu Timur berlangsung sejak 2019. Edward Omar Sharif Hiariej dan Isam muncul belakangan.

23 Maret 2023 | 00.00 WIB

Perbesar

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Edward Omar Sharief Hiariej (kanan) hadir untuk memberikan klarifikasi atas pelaporan dan pengaduan terhadap dirinya di bagian Pengaduan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, 20 Maret 2023. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Ringkasan Berita

Sengketa kepemilikan tambang nikel bermula dari dua perjanjian pada awal 2019.
Dua kubu bertarung di badan arbitrase hingga pengadilan.
Sengketa kepemilikan menyeret Wakil Menteri Edward Omar Sharif Hiariej dan Andi Syamsuddin Arsyad.

JAUH sebelum kasus dugaan pemberian dana kepada Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej mencuat, sengketa kepemilikan saham dua perusahaan mondar-mandir di persidangan. Dua korporasi itu adalah PT Asia Pacific Mining Resources (APMR) dan anak usahanya, PT Citra Lampia Mandiri (CLM).

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

haji-isam

sengketa-bisnis

kpk

bani

wamenkumham

tambang-nikel

edward-omar-sharif-hiariej

gratifikasi

Agoeng Wijaya

Berkarier di Tempo sejak awal 2006, ia banyak mendalami isu ekonomi-politik, termasuk soal tata kelola sumber daya alam. Redaktur Pelaksana Desk Sains dan Lingkungan ini juga aktif dalam sejumlah kolaborasi investigasi global di sektor keuangan dan perpajakan. Alumnus Universitas Padjajaran.

Edisi 20 April 2025