Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Cibinong - Warga Desa Bojong Kulur, Gunungputri, Kabupaten Bogor, mengeluhkan pencemaran di Sungai Cileungsi. Air sungai itu dilaporkan berbusa dan mengeluarkan bau menyengat pada Selasa kemarin.
Warga Desa Bojong Kulur bernama Kinan mengatakan peristiwa sungai itu berbusa dan bau limbah kimia bukan sekali ini saja terjadi. "Dulu pernah seperti ini. Sekarang kejadian lagi, busanya lebih banyak yang sekarang ini," kata Kinan seperti dikutip Antara di Gunungputri, Rabu, 27 Juli 2022.
Limbah busa putih itu tidak lama. Kinan mengatakan busa itu hanya terlihat beberapa menit pada Selasa pagi, sekitar pukul 08.30. "Lewatnya tidak lama, busanya memang banyak tapi saat kita kipasin busanya hilang," ujarnya.
Bersama dengan mengalirnya busa putih itu, Sungai Cileungsi juga berbau menyengat, mirip bau bahan kimia pemutih pakaian. Kinan bercerita dirinya tersedak ketika menghirup bau sungai tersebut.
Dia menduga pencemaran sungai itu berasal dari pabrik di tepi Cileungsi. Bukan sekali ini saja sungai tersebut tercemar. "Kalau pagi airnya bening, tapi siang atau sore airnya warna hijau," ujarnya.
Menanggapi keluhan warga Desa Bojong Kulur itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Ade Yana Mulyana membeberkan rencana untuk memantau pabrik pembuang limbah di Sungai Cileungsi menggunakan CCTV.
"Ketika terjadi pencemaran, kami bisa identifikasi titik awalnya di mana sih," ujarnya.
Pada saat ini Ade masih menghitung jumlah CCTV yang dibutuhkan untuk memantau pencemaran. Ade menggandeng Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) dalam rencana itu. Ade akan menyesuaikan pengadaan CCTV dengan anggaran yang ada.
Baca juga: Cegah Pencemaran di Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor Pasang CCTV Intai Pembuang Limbah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini