Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tak Ada Malaikat di Daftar Calon

Dua calon wakil gubernur yang direkomendasikan panitia seleksi malah terganjal catatan tambahan.

18 Februari 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Fit and proper test Cawagub DKI Jakarta di Hotel Aston TB Simatupang, Jakarta, 27 Januari 2019. TEMPO/Faisal Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Dalam politik, hal kecil bisa saja dibesar-besarkan. Begitu pula sebaliknya, hal utama bisa diganjal oleh catatan tambahan. Begitulah nasib rekomendasi Panitia Seleksi Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Panitia Seleksi telah merekomendasikan dua nama untuk menjadi calon pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mereka adalah mantan Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu; dan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera DKI Jakarta, Agung Yulianto. Tapi salah satu partai koalisi penyokong Anies, Partai Gerindra, masih mengungkit catatan khusus dari panitia seleksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah seorang anggota Panitia Seleksi, Siti Zuhro, membenarkan adanya sejumlah catatan dalam lembaran rekomendasi yang mereka kirim ke pengurus Gerindra dan PKS Jakarta. "Tak ada malaikat di daftar calon yang diajukan PKS untuk jabatan itu. Pasti ada saja kurang dan lebihnya," kata Siti Zuhro kemarin.

Sebelumnya, Panitia Seleksi menggunakan tujuh kriteria untuk menilai calon Wakil Gubernur DKI, yaitu integritas, rekam jejak, relasi dengan badan legislatif daerah, pemahaman tentang pembangunan, kecocokan dengan gubernur, kemampuan mewakili partai pengusung, serta akseptabilitas di tengah publik.

Panitia Seleksi dua kali mewawancarai tiga calon yang diusulkan PKS, yakni Syaikhu, Agung, dan Abdurrahman Suhaimi (Ketua Fraksi PKS di DPRD Jakarta). Kesimpulannya, pada 8 Februari lalu Panitia Seleksi merekomendasikan Syaikhu dan Agung untuk menjadi calon Wakil Gubernur DKI. Namun Panitia Seleksi masih memberi catatan untuk ketiga nama itu. "Kalau soal integrasi, ketiganya pasti baik," kata Siti. "Tapi kami juga melihat kemampuan, pengalaman, dan kualitas tiap pribadi."

Berdasarkan informasi yang diterima Tempo, catatan khusus dalam rekomendasi tersebut berkaitan dengan tingkat penerimaan masyarakat terhadap para calon. Sumber yang membaca isi rekomendasi itu menuturkan, ketiganya dinilai tak mampu menjembatani perbedaan di tengah masyarakat Jakarta.

Anggota lain Panitia Seleksi, Ubedilah Badrun, membenarkan adanya catatan yang disematkan dalam rekomendasi itu. Namun dia tak merinci catatan itu. Panitia Seleksi, katanya, hanya memberi rekomendasi berdasarkan hasil tes kelayakan dan kepatutan. Panitia juga tak memberikan nilai ataupun ranking pada rekomendasi tersebut. Menurut dia, tim menyerahkan seluruh keputusan kepada PKS dan Partai Gerindra. "Sehingga harus dipastikan oleh partai-partai hasilnya," kata Ubedilah.

Anggota Panitia Seleksi dari Partai Gerindra, Syarif, menolak berkomentar ihwal catatan khusus dalam rekomendasi itu. Menurut dia, partainya menunggu hasil diskusi dan keputusan bersama Gerindra serta PKS. "Kalau memang ada catatan, itu yang harus dibahas. Intinya, kami ingin pilih yang terbaik buat Jakarta," kata dia.

Juru bicara Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jakarta, Zakaria Maulana Arif, mengatakan tidak ada catatan khusus yang bisa menjegal kader PKS. Menurut dia, Panitia Seleksi hanya memberikan rekomendasi kepada PKS dan Partai Gerindra untuk memilih dua dari tiga nama tersebut. Dia pun mengklaim kader yang diajukan PKS sangat baik pengalaman dan kemampuannya. "Tim seleksi tak bilang apa-apa. Jadi, saya juga bingung catatan itu dari mana," kata dia.

Agung Yulianto menolak berkomentar. Dia mengaku sama sekali tak mengetahui hasil tes kelayakan dan kepatutan tersebut. "Saya no comment dulu sampai ada penetapan (nama calon wakil gubernur)," kata dia.

Senada dengan Agung, Syaikhu pun mengaku tak mengetahui nama-nama yang lolos dari tim seleksi. Dia juga mengatakan belum mendapat informasi apa pun dari PKS dan Gerindra. Karena itu, Syaikhu berencana menanyakan keputusan kedua partai setelah bertemu pada 16 Februari lalu.

"Saya tak tahu persis catatan itu. Tim seleksi hanya menyampaikan poin-poin saja," kata Syaikhu. "Intinya tentang bagaimana wakil gubernur nanti bisa sebagai pekerja yang siap mendukung gubernur." FRANSISCO ROSARIANS


Kembali Melebar ke Tiga Nama

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus