Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Terkait mewabahnya penyakit difteri, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menggelar imunisasi secara masif mulai awal pekan depan. "Mulai Senin depan, diputuskan untuk melakukan vaksinasi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara, " kata Anies Baswedan, di Balai Kota DKI, Jumat, 8 Desember 2017.
Anies Baswedan mengatakan, Dinas Kesehatan DKI akan menyiapkan 1,2 juta vaksin untuk anak-anak dan remaja berusia 2-19 tahun di dua wilayah tersebut. Jakarta Barat dan Utara diprioritaskan karena ditemukan pasien yang mengalami difteri. Kendati begitu, Anies berencana melakukan imunisasi di wilayah lainnya, termasuk Kabupaten Kepulauan Seribu.
Baca : Catat, Ini Tanggal Imunisasi Serentak Difteri di 12 Kota
Pemberian vaksin, kata Anies, akan dikebut melalui sekolah-sekolah, lingkungan hingga di tempat umum, seperti mal dan balai pertemuan warga untuk menjangkau semua populasi di DKI. Pasalnya, kata dia, penularan difteri cukup mudah dan cepat.
Di DKI sendiri, angka penderita difteri bertambah dibanding 2016, yaitu dari 17 menjadi 25 kasus di tahun ini.
"Sejauh ini tertangani dengan baik, mudah-mudahan tidak ada korban. Tahun lalu ada yang meninggal 2 orang, tahun ini juga dua. Mudah-mudahan tidak ada korban jiwa," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menyebut program imunisasi serentak itu berupa tanggap darurat wabah dengan istilah ORI, outbreak response immunization. Imunisasi dilakukan melalui tiga kali penyuntikan, yaitu di bulan pertama, kedua, dan dilanjutkan lagi enam bulan ketiga.
Menurut dia, imunisasi difteri sebetulnya dilakukan pada anak umur dua bulan, 4 bulan, 6 bulan, 2 tahun, 6 tahun, dan dilanjutkan dengan pemberian booster atau imunisasi tambahan. "Jadi memang perjalanannya banyak sekali," kata Koesmedi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini