Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mempertanyakan sumber dana pembangunan sirkuit Formula E, walaupun saat ini proyek tersebut sudah ada pemenang tendernya. Menurut Gilbert, acara balap mobil listrik itu belum mendapat sponsor untuk menalangi pembangunan sirkuit yang memerlukan biaya hingga Rp 50 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat ini sedikit pun belum ada penjelasan siapa sponsor dan besar biaya yang ditanggung untuk menyelenggarakan Formula E," ujar Gilbert kepada Tempo, Senin, 7 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Politikus PDIP itu menjelaskan, PT Jaya Konstruksi selaku pemenang tender, pada September 2021 baru mengalami kerugian hingga Rp 90 miliar. Sehingga, hampir tidak mungkin perusahaan tersebut mampu mengeluarkan dana talangan untuk membiayai pembuatan sirkuit.
"Artinya dana pembangunan itu semua berasal dari JakPro, yang sudah mengeluarkan Rp70 miliar untuk Formula E tanpa kejelasan bagaimana mereka mengelola atau mengembalikannya," ujar Gilbert.
Gilbert mengatakan saat ini JakPro sudah memiliki utang sebesar Rp4,5 triliun dari dana pemulihan ekonomi nasional atau PEN. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan Jakarta International Stadium atau JIS.
Pada saat yang sama, Gilbert mengatakan PT Jaya Ancol juga memilki utang sebesar Rp1,2 triliun ke Bank DKI. Dengan beban utang tersebut, Gilbert ragu sumber dana pembangunan sirkuit bakal berasal dari Ancol dan JakPro.
"Panitia juga terlalu sesumbar padahal belum jelas apa yang sudah dilakukan selain tampil di media serta studi banding harga tiket ke Arab Saudi," kata Gilbert.
Sebelumnya, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama telah ditetapkan sebagai pemenang tender proyek pembangunan sirkuit Formula E 2022, di Ancol, Jakarta Utara. Vice Managing Director Organizing Committee (OC) Formula E Gunung Kartiko mengatakan, penentuan pemenang tender dilakukan berdasarkan berbagai kriteria penilaian melalui evaluasi dan klarifikasi.
Dari hasil penilaian itu, PT Jaya Konstruksi dinilai paling mumpuni untuk membangun sirkuit Formula E. "Mereka memiliki banyak peralatan yang mumpuni dan tenaga ahli yang telah bertahun-tahun berkecimpung di bidang konstruksi," ujar Kartiko.
Selain itu, PT Jaya Konstruksi juga dinilai berpengalaman dalam membangun infrastruktur seperti jalan layang dan tol. Kartiko memastikan, proses tender telah melalui beberapa tahapan seleksi pengadaan yang terbuka dan transparan.
M JULNIS FIRMANSYAH