Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Target Penonton Formula E Dipangkas FEO, Politikus PDIP: Sangat Menyakitkan

Gilbert menyebut kalau trek Formula E yang diputuskan FEO, masih bisa diterima namun mengapa tribun juga ditentukan FEO.

28 Maret 2022 | 11.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak mengkritik target penonton Formula E yang dipangkas dari 90 ribu menjadi 10 ribu orang.

"Target penonton sejumlah 10 ribu sangat memalukan untuk kehebohan dan biaya yang luar biasa besar dikeluarkan untuk Formula E," ujar Gilbert dalam keterangan tertulisnya, Senin, 28 Maret 2022.

Anggota Fraksi PDIP itu menilai kerugian yang dicapai dalam ajang balap mobil listrik itu tidak masuk akal. Dilihat dari jumlah pengeluaran sebesar Rp 710 M dan hanya disaksikan oleh 10 ribu penonton.

"Sebuah sirkuit dengan penonton hanya 10 ribu, perlu biaya Rp 710 M dan target pemasukan dari tiket maksimal Rp 10 M. Jumlah kerugian Rp 700 M tidak masuk akal," ucap Gilbert.

Menurutnya, sejak awal pembicaraan target penonton 90 ribu membuat bingung karena Pemprov DKI terlalu antusias dalam menyampaikan hal tersebut. Apalagi dengan dipangkasnya target penonton Jakarta EPrix tanpa alasan.

"Terbaca bahwa perhelatan ini tidak akan sukses, kegamangan di Pemprov dan Panitia yang telanjur sesumbar sejak awal, dan evaluasi mereka yang melihat bahwa ini program yang abal-abal tanpa perencanaan yang baik dan serba dipaksakan," katanya.

Menanggapi soal tribun penonton yang perlu menunggu keputusan FEO, Gilbert menyebut hal itu sangat menyakitkan. Baginya pembangunan tribun sirkuit Formula E Jakarta yang nota bene dari uang rakyat Jakarta lalu diatur oleh FEO itu terasa mengganggu.

"Sebenarnya Pemprov saat ini bekerja menggunakan uang rakyat buat siapa? Buat rakyat yang tidak butuh Formula E atau buat FEO?" ujarnya. 

Dia membandingkan jumlah biaya Formula E sebesar Rp 710 M bisa digunakan untuk membangun pabrik alat-alat medis. "Berkaca kepada mengerikannya kasus pandemi Covid dengan peralatan dan obat yang sulit sekali didapat seperti ventilator, termasuk jarum suntik, dan parasetamol musti diimpor. Gas O2 juga menjadi persoalan serius ditengah pandemi. Butuh hati yang berpihak kepada rakyat, bukan sekedar kata-kata yang ditata," ujar Gilbert.

NIKEN NURCAHYANI | TD 

Baca juga: Jalan Panjang Pembangunan Sirkuit Formula E hingga Revisi dari FIA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus