Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Tercerai di Rimba Aksara

Berderet naskah Pram menunggu terbit. Dari roman yang sempat dinyatakan hilang sampai korespondensi dengan sastrawan dan filsuf dunia.

8 Mei 2006 | 00.00 WIB

Tercerai di Rimba Aksara
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MACAN mati tinggalkan belang, Pram berpulang sisakan naskah segudang. Banyak sekali bentuknya. ”Dari catatan harian, butir-butir kontemplasi, naskah roman, sampai calon ensiklopedi,” kata Mujib Hermani dari Penerbit Lentera Dipantara. Naskah-naskah itu ditulis tangan, dengan mesin ketik, atau kliping artikel yang pernah dimuat di berbagai media. Mujib memang diberi kesempatan oleh Pram dan putrinya untuk menelusuri perpustakaan pribadi Si Bung dan menerbitkannya jika diperlukan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus