Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Terminal Blok M Direvitalisasi, Menuju Kawasan Transit pada 2024,

Pemprov DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta merevitalisasi Terminal Blok M untuk dijadikan kawasan (transit orientated development/TOD) pada 2024.

13 November 2023 | 14.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang warga melintas di Terminal Blok M, Jakarta, Jumat, 27 Maret 2020. Terminal Blok M tampak sepi setelah memulai masa darurat untuk mencegah penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19). TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta merevitalisasi Terminal Blok M untuk dijadikan kawasan (transit orientated development/TOD) pada 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dimulai 2024 karena dari masterplan-nya itu besar jadi bisa selesai empat hingga lima tahun. Jadi bukan terminal saja tapi tetap kawasan niaga," kata Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Terminal Bus Blok M Joni Budhi saat dihubungi di Jakarta, Ahad, 12 November 2023.

Joni menuturkan rencana ini sudah tertuang dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No 55 Tahun 2020 mengenai Panduan Rancang Kota (PRK) Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Blok M dan Sisingamangaraja yang berlokasi di Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Administrasi Jakarta Selatan, seluas kurang lebih 113,7 hektare.

Dalam revitalisasi tersebut, PT MRT Jakarta menangani pembangunannya, sedangkan pengelola Terminal Blok M sebagai pelaksana teknis lapangan.

Rencananya dari Stasiun MRT Blok M, Taman Literasi Martha Christina Tiahahu hingga ke Terminal Blok M akan terhubung sesuai konsep perencanaan tata ruang (masterplan).

Bangunan di kawasan Terminal Blok M akan dipersempit, tapi bentuknya tetap dipertahankan untuk menyambung simpul transportasi terintegrasi.

"Ada perubahan, cuma bentuk terminalnya masih ada karena simpul transportasi terintegrasi dari moda kereta MRT ke moda darat seperti TransJakarta dan sebagainya," katanya.

Selain itu, kawasan transit ini akan ditambahkan fasilitas seperti hunian berupa apartemen, kawasan perbelanjaan, tempat jalan kaki (jogging) hingga lajur sepeda.

Joni mengatakan, pihaknya akan membuat halte sementara sebagai pemberhentian armada yang nantinya berada di kawasan lingkar luar Blok M mulai dari Panglima Polim hingga Mabes Polri.

"Nanti rute Terminal Blok M masih bisa dilewati meski sekarang bukan tujuan akhir, lantaran semua transportasi sudah terintegrasi dan kebanyakan berakhir di Bundaran Senayan," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus