Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Makanan beku olahan atau frozen food seperti nugget, sosis, hingga kentang beku menjadi pilihan masyarakat urban untuk memenuhi kebutuhan nutrisi di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Selain alasan kepraktisan, makanan beku olahan dipilih lantaran harganya yang ekonomis dibandingkan dengan membeli makanan siap saji dari rumah makan atau katering.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apakah makanan beku olahan tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi di tengah pandemi Covid-19?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Head of Medical Management Good Doctor Adhiatma Gunawan mengatakan mengonsumsi makanan beku olahan tidak ada salahnya. Namun, alangkah lebih baik jika konsumsinya tidak berlebihan atau terus menerus setiap hari.
Alasannya, proses pengolahan makanan ini begitu panjang sehingga kurang baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi terus menerus.
"Makin banyak proses [yang dilalui] tentu tingkatan kesehatannya makin menurun karena saat pemrosesan ditambahkan bahan-bahan kimia dan pengawet," katanya dalam bincang-bincang daring bersama Bisnis pada Jumat, 19 Juni 2020.
Menurut Adhiatma, alih-alih menyimpan makanan olahan beku atau membeli makanan siap saji, masyarakat disarankan untuk memasak sendiri di rumah. Terlebih saat ini mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah.
Bagi mereka yang sebelumnya tak pernah memasak, saat ini dapat dimanfaatkan untuk mempelajari berbagai menu masakan yang mudah dibuat dan tentunya lebih menyehatkan.
"Sekarang saatnya belajar hal-hal yang sebelumnya tidak bisa atau sulit dilakukan. Salah satunya memasak. Ingat, ayam goreng dan nugget ayam yang digoreng bagaimanapun juga walaupun sama-sama digoreng masih lebih baik ayam goreng," tutur Adhiatma.
Lebih lanjut, Adhiatma mengungkapkan sejak pandemi Covid-19 merebak dia lebih banyak mempelajari menu masakan baru dari berbagai platform daring. Selain lebih sehat dan ekonomis, menurutnya hal tersebut juga bisa dijadikan sebagai penghilang stres.
"Agar tidak stres fokus ke hal-hal positif, salah satunya dengan belajar memasak. Jangan fokus ke permasalahan bagaimana kedepannya Covid-19 ini. Salurkan ke hal positif dan bermanfaat," ungkapnya.
Adapun, untuk kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi, menurut Adhiatma cukup penuhi seluruh makronutrien seperti karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan lemak. Tentunya semua harus seimbang.
"Sederhananya seperti dahulu saja ada empat sehat lima sempurna ya. Lemak itu contohnya, harus dipenuhi juga secara seimbang karena dibutuhkan untuk keberlangsungan hormon," kata dia.