Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

TNI Sebut 1 Prajurit Meninggal Akibat Tembakan KKB OPM di Kantor Bupati Intan Jaya Hoaks

Penjelasan Kapuspen TNI AD soal satu anggotanya yang tewas karena ditembak oleh TPNPB-OPM di kantor Bupati Intan Jaya, Papua.

31 Januari 2024 | 19.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Brigjen Nugraha Gumilar. Dok Pribadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigadir Jenderal Nugraha Gumilar membantah salah satu prajurit Yonif Para Raider 330/TD tewas ditembak oleh pasukan Pusat Komando Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di kantor Bupati Intan Jaya, Papua pada Senin, 29 Januari 2024, pukul 12.00 WIT. Menurutnya, prajurit 330/TD itu hanya terkena recoil set dari tembakan OPM yang mengenai pagar kantor Bupati Intan Jaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, prajurit tersebut sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Timika, Papua. “Kondisinya sudah membaik dan akan segara pulih,” kata Nugraha saat dikonfirmasi TEMPO melalui pesan singkat pada Rabu, 31 Januari 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM Komando Pertahanan Wilayah VIII Intan Jaya kembali menyerang anggota militer Indonesia di Kantor Bupati Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Senin, 29 Januari 2024.  Juru bicara Komnas TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengklaim dalam serangan itu pihaknya telah membakar pos militer yang ada di Kantor Bupati Intan Jaya.

Sebby juga mengatakan bahwa satu orang anggota TNI ditembak hingga tewas dalam serangan tersebut. "Perang kembali meletus dan baku tembak berlangsung siang hari antara pasukan TPNPB dan personel militer dan polisi Indonesia," kata Sebby dalam keterangan tertulis, dikutip TEMPO pada Selasa, 30 Januari 2024.

TPNPB-OPM juga meminta agar aktivitas pemerintah di Kabupaten Intan Jaya dihentikan. Sebby menilai jika pemerintah Indonesia di wilayah itu dan TNI-Polri telah membohongi rakyat Papua. Karena itu, menurut dia, TPNPB-OPM menolak adanya pemerintah Indoneisa di tanah adat Orang Asli Papua.

ADVIST KHOIRUNIKMAH | NOVALI PANJI NUGROHO 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus