Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tomcat Serang Belasan Warga Penghuni Rusunawa di Lebak

Belasan warga rumah susun sewa (Rusunawa) di Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, diserang tomcat sehingga luka dan kulit gatal-gatal.

5 Mei 2020 | 09.33 WIB

"Kami sudah dua hari ini serangan tomcat melukai bagian leher, kepala hingga tangan juga gatal bagian kulit," kata Beni (40) warga Rusunawa Kabupaten Lebak, Senin, 4 Mei 2020. Antaranews
Perbesar
"Kami sudah dua hari ini serangan tomcat melukai bagian leher, kepala hingga tangan juga gatal bagian kulit," kata Beni (40) warga Rusunawa Kabupaten Lebak, Senin, 4 Mei 2020. Antaranews

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Belasan warga rumah susun sewa (Rusunawa) di Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, diserang tomcat sehingga banyak yang mengalami luka dan kulit gatal-gatal.

"Kami sudah dua hari ini serangan tomcat melukai bagian leher, kepala hingga tangan juga gatal bagian kulit," kata Beni (40) warga Rusunawa Kabupaten Lebak, Senin 4 Mei 2020.

Serangan tomcat sangat meresahkan masyarakat yang tinggal di rusunawa Cibadak, karena menimbulkan gangguan tidak nyaman juga melukai dan gatal-gatal terkena cairan racun yang dikeluarkan serangga itu.

Luka akibat racun Tomcat itu meninggalkan bekas hitam pada bagian kulit korban yang terpapar tomcat.

Saat ini, serangga tomcat belum bisa dikendalikan dan populasinya semakin banyak, bahkan serangan tomcat itu masuk ke dalam perumahan.

Karena itu, jika seseorang terdapat tomcat pada bagian tubuh agar tidak dipukul atau dimatikan, karena cairan racunnya bisa menyerang kulit.

Apabila, cairan racun dalam serangga tomcat menempel ke kulit bisa menyebabkan demam hingga iritasi kulit.

"Kami minta pemerintah daerah segera melakukan upaya pengendalian serangan tomcat itu,sebab warga yang luka-luka dan gatal akibat tomcat di sini mencapai belasan warga," katanya.

Robi (40) warga rusunawa mengatakan bahwa dirinya juga luka-luka dan gatal akibat terpapar racun tomcat. Untuk mencegah racun tomcat mengenai kulit, biasanya dia hanya meniupnya agar serangga itu terbang dan tidak membunuhnya.

Jika tomcat dibunuh, serangga itu mengeluarkan cairan racun yang bisa menimbulkan luka dan gatal bisa terkena kulit.

"Kami sudah beberapa hari ini luka-luka akibat terpapar cairan racun tomcat mulai membaik setelah diberikan obat balsem," katanya.

Pemerhati lingkungan Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan serangan serangga tomcat ke wilayah permukiman warga di daerah itu berasal dari jerami-jerami padi setelah panen itu ditumpuk di areal persawahan. 

Serangan binatang serangga itu tidak mematikan, namun bisa menimbulkan gatal-gatal pada kulit.

Dia menduga hama tomcat berkembang biak akibat predatornya, seperti cecak dan tokek semakin berkurang, karena ditangkap serta diburu oleh warga. 

Penanganan pengendalian serangga tomcat dapat dilakukan melalui penyemprotan pestisida agar populasi serangga itu semakin berkurang. "Kami minta warga tidak panik menghadapi serangan serangga tomcat itu," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus