Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Vaksinasi Covid-19 Penduduk Baru 49 Persen, Kota Bogor Sasar Pengemudi Angkot

Capaian vaksinasi rendah, Pemerintah Kota Bogor belum berencana mengeluarkan kebijakan wajib kartu vaksin untuk pengemudi dan penumpang angkutan umum.

9 Agustus 2021 | 06.26 WIB

Ilustrasi Vaksinasi Covid-19. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Perbesar
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19. TEMPO/Hilman Fathurrahman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bogor - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyatakan capaian vaksinasi Covid-19 masih jauh di bawah target. Hingga saat ini capaian vaksin Covid-19 dosis pertama di Kota Bogor baru 45 persen dari target 819.444 penduduk, sedangkan vaksin dosis kedua 18 persen.

"Capaian ini masih kecil jika dibandingkan dengan vaksinasi di DKI yang sudah lebih dari 90 persen," kata Dedie di Bogor, Minggu 8 Agustus 2021.

Dengan capaian target vaksinasi yang masih rendah, Pemerintah Kota Bogor belum berencana mengeluarkan kebijakan wajib kartu vaksin untuk pengemudi dan penumpang angkutan umum.

"Rencana pemberlakuan wajib vaksinasi bagi pengemudi dan penumpang yang akan menggunakan angkutan umum kemungkinan belum untuk di Kota Bogor," ujarnya.

Untuk mengejar ketertinggalan itu, Pemerintah Kota Bogor akan memberikan vaksin Covid-19 untuk seluruh masyarakat, mulai dari tenaga kesehatan, ASN, pelaku usaha UMKM, guru, pengemudi angkot, termasuk ibu hamil dan anak usia 12 hingga 18 tahun.

"Rencananya Kamis mendatang akan ada program vaksinasi untuk pengemudi angkot anggota Koperasi," kata dia.

Sasaran vaksinasi bagi pengemudi angkot diperkirakan lebih dari 2.000 orang. Jumlah angkot yang terdaftar di Kota Bogor sekitar 3.000, namun yang aktif beroperasi sekitar 1.800.

"Jadi diperkirakan lebih dari 2000 orang pengemudi angkot yang masih aktif yang menjadi target vaksin," ujarnya. 

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan vaksinasi 819.444 warganya ditargetkan bisa rampung sebelum Oktober 2021. Namun, hal itu tergantung lancar atau tidaknya suplai vaksin dari pemerintah pusat. "Kalau lebih dari Oktober, berarti suplai vaksinnya nggak lancar," kata dia.

M SIDIK PERMANA

Baca juga: Polda Metro Jaya: Vaksinasi Merdeka Tingkatkan Penerima Vaksin Jadi 96 Persen

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus