Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Viral Pesan Berantai Pembacokan Ojek Online di BSD, Polisi: Hoax

Polres Tangerang Selatan menyatakan pesan berantai yang menyebut pembacokan yang menyasar pengemudi ojek online di BSD adalah hoax.

15 Mei 2019 | 10.58 WIB

Ilustrasi pembacokan. istimewa
Perbesar
Ilustrasi pembacokan. istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Polres Tangerang Selatan menyatakan pesan berantai yang menyebut pembacokan yang menyasar pengemudi ojek online di BSD adalah hoax.

Baca: Pembacokan di Daan Mogot, Panglima FBR Minta Anggota Tahan Diri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Hoax, tidak benar dengan adanya kabar tersebut, keamanan di Tangerang Selatan dijamin oleh Team Vipers yang akan setiap hari, selama Bulan Suci Ramadhan di malam sampai pagi hari, melakukan Patroli Gabungan Represif," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Tangerang Selatan Ajun Komisaris Alexander Yurikho, Rabu 15 Mei 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jika dijumpai kejahatan, kata Alex pihaknya segera dilakukan tindakan tegas dan tidak akan ada istilah peringatan atau mediasi terhadap pelaku kejahatan.

"Seperti penyitaan kendaraan bermotor yang tidak dilengkapi surat sampai upaya penahanan terhadap pelaku kejahatan," ungkapnya. 

Sebelumnya, beredar pesan berantai yang menyebutkan terjadi pembacokan di wilayah BSD dan 8 orang pengemudi ojek online menjadi korban. Pesan berantai melalui WhatsApp itu menyebutkan adanya pembacokan di wilayah BSD.

Alex juga mengatakan bahwa apabila masyarakat menemukan tindak kejahatan di jalan, diharap langsung melapor ke kantor polisi agar segera ditindak lanjuti.

"Masyarakat yang melihat tindak kejahatan segera melapor ke kantor polisi," ujarnya.

Baca: Pembacokan Brutal di Bekasi, 2 Pria dan 1 Perempuan Jadi Korban

Dalam pesan itu disebutkan bahwa begal dan gangster merajalela tengah melakukan perekrutan. Para calon anggota membacok korbannya pengendara motor secara acak dan motor korban tidak diambil. Delapan sopir ojek online disebutkan telah menjadi korban pembacokan geng itu.  

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus