Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NAYPYIDAW - Lebih dari 5.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka setelah sebuah bendungan jebol sehingga airnya membanjiri wilayah Myanmar tengah kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir Reuters, selain menyebabkan warga mengungsi, banjir memblokade dan merusak sebagian jalan raya yang menghubungkan kota-kota utama Myanmar, seperti Yangon, Mandalay, dan Ibu Kota Naypyidaw.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dinas Pemadam Kebakaran Myanmar mengirim petugas untuk melakukan operasi penyelamatan setelah bendungan irigasi Swar jebol pada pukul 05.30 waktu setempat. Mereka berusaha mengevakuasi warga Kota Swar dan dua desa yang terkena dampak banjir.
“Air dari bendungan yang jebol membanjiri kedua desa dekat dengan jalan raya,” demikian pernyataan departemen pemadam kebakaran di halaman Facebooknya.
“Lebih dari 5.400 orang telah pindah ke biara-biara dan daerah-daerah aman di Yedashe,” kata Chan Nyein Thu, anggota staf di departemen regional manajemen bencana.
Sementara itu, lebih dari 1.500 orang berlindung di Kota Thagaya yang tidak terpengaruh banjir, demikian kata seorang administrator di sana, Aung Hla Min. Hingga kini, belum ada korban jiwa akibat banjir tersebut.
Hujan lebat tahunan Myanmar telah menyebabkan banjir besar yang membuat lebih dari 100 ribu orang tewas dan menewaskan sedikitnya 11 orang pada Juli tahun ini.
Pemerintah Myanmar menimbang sejumlah proyek bendungan yang akan menghasilkan listrik. REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo