Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Warga Batu Beriga Demo Minta PT Timah Hentikan Rencana Buka Tambang Timah Laut

Masyarakat Desa Batu Beriga, yang menggantungkan hidup sebagai nelayan, khawatir tambang timah laut tersebut akan menyebabkan kerusakan lingkungan.

29 Oktober 2024 | 00.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Masyarakat Desa Batu Beriga Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah menggelar unjuk rasa menolak rencana PT Timah melakukan aktivitas penambangan timah laut di Perairan Batu Beriga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Demo yang melibatkan mahasiswa dan aktivis lingkungan tersebut digelar di kantor pusat PT Timah di Jalan Jenderal Sudirman Kota Pangkalpinang, Senin, 28 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Koordinator demo Muhammad Rajab Ilham mengatakan PT Timah harus menghentikan rencana menambang di Batu Beriga karena mendapat penolakan masyarakat yang khawatir akan kehilangan mata pencaharian.

"Mayoritas masyarakat Batu Beriga berprofesi sebagai nelayan. Rencana membuka tambang di laut Batu Beriga ini harus dihentikan karena mayoritas masyarakat menolak," ujar Rajab di Pangkalpinang, Senin siang.

Masyarakat khawatir tambang timah laut tersebut akan menyebabkan kerusakan lingkungan. "Sudah puluhan bahkan ratusan tahun masyarakat kita hidupnya tergantung dengan laut. Jika laut ini rusak, bagaimana dengan masyarakat. Izin yang dimiliki PT Timah harus dicabut karena banyak merugikan," ujar dia.

Warga Batu Beriga, Sarmin, mengatakan rencana PT Timah untuk membuka tambang di laut Batu Beriga telah menimbulkan konflik di tengah masyarakat karena ada pihak yang setuju dan mendukung penambangan.

"Lebih dari 80 persen masyarakat menolak. Untuk masyarakat yang pro-tambang ini hanya tinggal saja di Batu Beriga tapi bukan penduduk asli. Sementara yang lain memang warga Batu Beriga tetapi berprofesi sebagai penambang bukan nelayan," ujar dia.

Sarmin menuturkan perairan laut Batu Beriga harus dijaga, selain karena keindahan alamnya, juga memiliki ikan yang melimpah. Masyarakat Batu Beriga tidak perlu jauh melaut untuk mendapat ikan.

"Apapun yang terjadi kita tetap menolak tambang masuk ke desa kita. Kalau ini jadi, maka akan memancing penambang ilegal dari daerah lain untuk masuk ke desa kami juga. Lingkungan akan rusak parah," ujar dia.

Pro kontra di masyakat muncul setelah PT Timah berencana membuka tambang baru di laut Batu Beriga yang akan dijalankan bersama perusahaan mitranya. Rencana itu mendapat penolakan  masyarakat, meski ada juga yang mendukung. Kini situasi memanas karena kedua belah pihak sama-sama ngotot. 

Luas wilayah Izin Usaha Pertambangan IUP PT Timah di laut Batu Beriga mencapai 5 ribu hektar dengan potensi cadangan timah mencapai lebih dari 4 ribu ton. Namun PT Timah hanya mengajukan 45 hektar penggunaan area untuk tambang di lokasi tersebut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus