Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Warga Koja Keracunan Usai Makan Nasi Boks dari PSI, Pemilik Warung: Minta Maaf

Pemilik warung penyedia kotak nasi itu berterima kasih kepada PSI karena telah membantu usaha kulinernya tetap bertahan selama pandemi.

25 Oktober 2021 | 21.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
lustrasi keracunan gas. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik warung yang menyediakan nasi boks untuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI) minta maaf atas kasus keracunan makanan di Koja, Jakarta Utara.  Sebanyak 35 warga RW 06 Koja, Jakarta Utara, dilaporkan muntah-muntah usai mengonsumsi nasi boks yang dibagikan kader PSI. 

Pemilik warung yang bernama Lidya menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut. 
“Selama ini sudah menjaga agar makanan aman dikonsumsi,” kata Lidya dalam keterangan tertulis PSI Jakarta Utara, Senin, 25 Oktober 2021.

Lidya mengatakan, ia sudah bekerja sama dengan PSI dalam program Rice Box ini sejak Agustus lalu. Dia sudah memasak lebih dari 1.000 kotak nasi dalam program untuk memb antu UMKM selama pandemi Covid-19 tersebut.

Atas kejadian tersebut, Lidya mengaku kesalahan tersebut murni dari dirinya. “Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini,” ujar Lidya.

Lidya mengatakan, ia juga berterima kasih kepada PSI karena telah membantu usaha kulinernya tetap bertahan selama masa pandemi.

Sebelumnya Ketua RW 06 Suratman mengatakan total ada 35 warga yang muntah-muntah dan pusing setelah mengonsumsi makanan tersebut. Sebanyak 23 orang di antaranya dibawa ke RSUD Koja untuk memperoleh perawatan.   

Ketua DPD PSI Jakarta Utara Darma Utama juga menyampaikan permintgaan maaf atas peristiwa keracunan makanan di Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara. PSI juga memberikan santunan kepada 29 korban.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Darma Utama mengatakan makanan siap saji berupa kotak nasi itu adalah bagian dari program Rice Box PSI yang sudah digelar sejak April 2021. Sampai hari ini sudah dibagikan lebih dari 300 ribu di seluruh Indonesia.

"Selama ini, sama sekali tidak ada masalah. Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali,” kata Darma Utama dalam keterangan tertulisnya.

Dia menjelaskan program Rice Box PSI ini melibatkan warung-warung makanan dan UMKM kuliner, yang juga terdampak pandemi, sebagai penyedia atau pemasok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi PSI tidak membuat makanan. Kami membagikan dan menghimpun dukungan program ini dari publik," kata Darma.

Untuk mencegah kasus keracunan ini terulang, PSI akan melakukan penyelidikan internal. "Kami tetap berpikir positif bahwa ini murni kelalaian semata tanpa unsur kesengajaan. Kami menunggu proses penyelidikan berlangsung.”

SYIFA INDRIANI | TD 

Baca juga: 23 Warga Koja Keracunan Nasi Kotak PSI, Polisi Periksa Sisa Makanan

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus