Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selain fashion dan makeup, rambut juga menjadi salah satu hal penting untuk menunjang penampilan. Namun, penataan dan perawatan rambut yang tidak tepat sering kali menyebabkan kerusakan.
Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang memicu rambut rusak dan terlihat tak sehat:
1. Melakukan bleaching rambut
Anda mungkin sudah memahami bahwa bleaching merujuk pada usaha untuk melunturkan warna asli rambut lalu kemudian diwarnai. Namun sayangnya, bleaching dapat memicu rambut rusak karena menggunakan zat-zat kimia yang masuk ke kutikula rambut.
Sekali kita melakukan bleaching, kekuatan rambut menjadi berkurang dan strukturnya juga akan berubah. Hal ini tentu membuat rambut rentan dengan kerusakan.
2. Mewarnai rambut
Bahaya mewarnai rambut mungkin tak ‘separah’ bleaching. Hanya saja, mewarnai maupun memberikan highlights bukannya tanpa konsekuensi, karena juga dapat mengubah struktur internal rambut. Mewarnai rambut berisiko membuat rambut menjadi kering dan terlihat tak sehat.
3. Melakukan perming rambut
Perming rambut merupakan usaha untuk membuat rambut lurus menjadi keriting. Teknik ini dilakukan dengan memecah ikatan di dalam rambut dan membentuknya kembali dengan cara yang berbeda.
Karena mengubah struktur internal rambut, perming juga dapat membuat rambut menjadi lemah dan rusak. Helaian rambut juga rentan untuk rapuh dan kering.
4. Menerapkan gaya rambut kuncir kuda dan kepang
Gaya rambut tertentu, seperti kuncir ekor kuda (ponytail) dan kepang (braid), dapat memicu rambut menjadi rusak, terutama jika rambut diikat terlalu kencang. Apabila gaya tersebut diterapkan setiap hari, kerusakan permanen bisa mengintai Anda. Begitu pula menerapkannya ketika rambut masih basah, karena kondisi rambut jauh lebih rapuh dan mudah rusak.
5. Berlebihan dalam menggunakan pengering rambut dan catokan
Panas dari pengering dan catokan rambut menyebabkan perubahan ikatan hidrogen yang menyatukan rambut. Perubahan tersebut membuat terlihat rusak.
Apabila Anda mencatok rambut atau mengeringkannya menggunakan hair dryer setiap hari, risiko kerusakan permanen bisa terjadi.
6. Menggosok rambut terlalu keras
Menggosok rambut terlalu keras, seperti menggunakan handuk seusai mandi, dapat membuat rambut bercabang dan rusak. Rambut seusai mandi yang basah juga cenderung lebih rapuh, sehingga Anda harus berhati-hati saat mengeringkannya.
Anda bisa mengganti handuk dengan kaos berbahan katun untuk mengurangi risiko kerusakan tersebut. Walau begitu, menggosoknya tetap harus dilakukan dengan lembut dan hati-hati.
7. Keramas berlebihan
Menggunakan sampo memang penting untuk membersihkan kulit kepala, serta menyingkirkan penumpukan minyak di rambut. Walau begitu, terlalu sering keramas malah dapat menurunkan kelembapan alami rambut, sehingga rambut menjadi kurang sehat dan terlihat kering.
Anda juga harus berhati-hati dalam memilih produk sampo. Sebisa mungkin, pilihlah produk yang tidak menggunakan zat berbahaya untuk rambut. Zat tersebut termasuk ammonium lauryl sulfat atau natrium/sodium lauryl sulfat.
Berapa kali keramas yang baik dalam satu minggu?
Kebutuhan keramas masing-masing individu dapat berbeda. Anda bisa bereksperimen untuk frekuensi keramas yang paling sesuai dengan jenis rambut. Namun pastikan, keramas dan bersampo tidak berlebihan dan jangan terlalu sering.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini