Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Istri mendiang Chrisye, Damayanti Noor alias Yanti Noor, dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu, 8 Februari 2020 di Cimacan, Jawa Barat. Dia mengembuskan napas terakhir karena penyakit stroke.
Pengamat musik Stanley Tulung juga membagikannya melalui akun Instagramnya. Ia mengunggah foto istri Chrisye yang sedang tersenyum.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Selamat jalan Mba Yanti Noor istri Mas Chrisye," tulis dia pada keterangan foto, Sabtu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Stroke yang menyebabkan kematian Yanti Noor terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang. Penyebabnya adalah penyumbatan pembuluh darah menuju otak yang dikenal dengan stroke iskemik atau pecahnya pembuluh darah alias stroke hemoragik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selama ini stroke dikaitkan dengan penyakit yang sering diderita laki-laki. Padahal, perepuan memiliki risiko yang lebih tinggi. Center of Disease Control (CDC) Amerika Serikat memperkirakan 1 dari 5 wanita di negara tersebut akan mengalami stroke. Bahkan jumlah kematian akibat stroke dikatakan dua kali lebih tinggi daripada kanker payudara. Penyakit ini menjadi pembunuh nomor 3 bagi wanita di sana.
Stroke sering diawali dengan gejala sulit berbicara atau tidak jelas mengucapkan kata-kata. Gejala stroke yang paling umum adalah gangguan penglihatan di salah satu atau kedua mata dan mati rasa mendadak atau lumpuh di bagian anggota tubuh satu sisi.
Selain itu, penderitanya juga mengalami kesulitan berbicara tiba-tiba dan sakit kepala mendadak yang menyebabkan sulit berjalan atau kehilangan keseimbangan tubuh.
Wanita memiliki faktor risiko stroke yang unik. Memiliki tekanan darah tinggi saat hamil meningkatkan risiko stroke. Beberapa jenis obat kontrasepsi juga dapat meningkatkan risiko stroke pada wanita dengan tekanan darah tinggi, apalagi jika wanita tersebut memiliki kebiasaan merokok.
Selain itu, wanita juga memiliki kecenderungan dua kali lebih tinggi mengalami depresi dan gangguan kegelisahan. Masalah kesehatan mental ini juga ditemukan dapat meningkatkan risiko stroke pada perempuan.
Meskipun demikian, tidak semua perempuan berisiko tinggi mengalami stroke. Wanita Afrika-Amerika berisiko dua kali lebih tinggi mengalami stroke, dan penyebab utamanya kemungkinan karena tekanan darah tinggi, berat badan berlebih, dan diabetes.
SEHATQ