Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Yayasan Bung Karno Ungkap Arsip-arsip Sukarno yang Selamat dari Kebakaran di Taman Proklamasi

Ketua Yayasan Bung Karno, Guruh Sukarno Putra, menilai kebakaran gedung Pola dengan nilai sejarah seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah.

2 Oktober 2024 | 12.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Bung Karno telah mengevakuasi sejumlah arsip milik Presiden RI pertama Sukarno yang selamat dari kebakaran di Gedung Perintis Kemerdekaan, Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Menteng, Jakarta Pusat pada Ahad pagi, 29 September 2024. Yayasan Bung Karno berkantor di lantai tiga gedung tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Yayasan Bung Karno, Guruh Sukarno Putra, mengatakan semua arsip yang tersimpan di sana telah dievakuasi. Dia berujar tidak ada kerusakan berarti terhadap koleksi yang dikumpulkan dan dirawat yayasannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Boleh dikatakan (gedung) pada rusak, cuma aja ibnya di lantai 3, tempatnya kantor Yayasan Bung Karno, itu bisa dikatakan baik-baik saja," kata Guruh di Rumah Fatmawati Sukarno, Jalan Sriwijaya Nomor 4, Jakarta Selatan pada Selasa, 1 Oktober 2024.

Guruh menyampaikan semua arsip kini disimpan sementara di rumahnya yang berada dekat Rumah Fatmawati Sukarno.“Yang penting-penting sudah kita evakuasi. Arsip-arsip, surat, dokumen, foto-foto, reel film,” ucap anak bungsu Sukarno dan Fatmawati itu.

Di antara arsip-arsip tersebut, kata dia, terdapat surat-surat dan tulisan Bung Karno. Selain itu, ada juga sejumlah karya gagasan dan koleksi seni. Selain itu, terdapat pula foto-foto Sukarno dalam berbagai peristiwa.

Salah satu arsip penting yang selamat dari kebakaran adalah roll film yang mendokumentasikan kegiatan Sukarno sebagai presiden. “Klipnya Bung Karno tahun 40-an dan 50-an, kunjungan ke luar negeri dan sebagainya,” ucapnya. 

Guruh menyampaikan Gedung Perintis Kemerdekaan yang dilalap api juga memiliki nilai sejarah. Gedung yang bernama asli Gedung Pola Pembangunan Semesta Berencana atau Gedung Pola itu sempat menjadi galeri untuk mempertontonkan rencana fisik besar yang digagas oleh pemerintah Republik Indonesia. Gedung tersebut didirikan atas prakarsa Sukarno pada dekade 1960-an.

Saat ini, Gedung Pola tidak lagi berfungsi seperti tujuan awalnya. Yayasan Bung Karno kini berbagi tempat itu dengan lembaga-lembaga lain, di antaranya Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI dan Komnas Perempuan, yang juga berkantor di gedung tersebut.

Guruh menilai kejadian nahas yang menimpa gedung dengan nilai sejarah tersebut seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah. “Kalau aku boleh curhat sedikit, semestinya dengan adanya peristiwa kebakaran, menurut saya sih di situ paling enggak yang harus meninjau itu presiden,” kata Guruh.

Sebelumnya, pada Ahad, 29 September 2024, Gedung Perintis Kemerdekaan di Taman Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat mengalami kebakaran. Sebanyak lima lantai terdampak peristiwa ini. Kantor Komnas Perempuan yang berada di lantai enam mengalami kerusakan terparah. Kantor Yayasan Bung Karno di lantai tiga juga ikut terdampak.

Penyebab kebakaran gedung enam lantai yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat ini belum diketahui. Kepolisian masih mendalami kronologi kejadian tersebut. “Akan ada olah TKP (tempat kejadian perkara) oleh Tim Puslabfor Mabes Polri," kata Pranata Humas Ahli Madya Bakamla Kolonel Gugun S Rachman melalui pesan singkat pada Senin, 30 September 2024.

Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Diduga Pelaku Pencabulan Anak, Pemandi Jenazah di Tangsel Dilaporkan ke Polisi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus