Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

YLKI: Kendaraan di Jakarta Seharusnya tidak Lagi Pakai Premium

YLKI meminta kendaraan di Jakarta seharusnya tidak lagi memakai bahan bakar minyak (BBM) jenis premium untuk mengurangi polusi udara di Ibu Kota.

30 Desember 2021 | 08.31 WIB

Suasana kepadatan kendaraan di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Senin, 8 November 2021.  Kenaikan juga terjadi pada penjualan sepeda motor. Margo menjabarkan jumlah penjualan motor sebanyak 1,52 juta per kuartal III 2021. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Suasana kepadatan kendaraan di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Senin, 8 November 2021. Kenaikan juga terjadi pada penjualan sepeda motor. Margo menjabarkan jumlah penjualan motor sebanyak 1,52 juta per kuartal III 2021. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan kendaraan di DKI Jakarta seharusnya tidak lagi memakai bahan bakar minyak (BBM) jenis premium untuk mengurangi polusi udara di Ibu Kota.

"
Harusnya sudah pakai pertamax atau bahkan pertamax turbo dengan emisi lebih rendah," kata Ketua YLKI Tulus Abadi dalam diskusi publik soal layanan transportasi di Jakarta, Rabu, 29 Desember 2021 dikutip Antara.

Menurut dia, tingkat polusi udara dapat diperparah dengan penggunaan BBM murah seperti premium karena memiliki kadar emisi gas buang lebih tinggi.

Namun untuk mengurangi polusi udara, solusi yang relevan adalah beralih dari menggunakan transportasi pribadi ke angkutan publik atau angkutan massal. Ia mendorong badan usaha bidang jasa transportasi di Jakarta di antaranya TransJakarta melakukan inovasi layanan kepada konsumen baik praperjalanan, selama perjalanan hingga setelah perjalanan.

"Apalagi sekarang semua didorong integrasi tarif, moda, MRT, LRT jadi positif untuk menata transportasi dan konsumen harus dimanjakan berbagai pelayanan,"
ucap dia.

Sebelumnya, pemerintah mendorong penggunaan bensin RON 90 sebagai bahan bakar minyak ramah lingkungan karena Indonesia kini memasuki masa transisi energi.

"
Kami memasuki masa transisi, premium RON 88 akan digantikan dengan pertalite RON 90, sebelum akhirnya kami akan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan," kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Soerjaningsih dalam keterangan yang di Jakarta, Rabu pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 
Perubahan dari premium ke pertalite diperkirakan mampu menurunkan kadar emisi karbon dioksida sebesar 14 persen.
Adapun perubahan dari pertalite ke pertamax akan menurunkan kembali emisi karbon dioksida sebesar 27 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca juga:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus