Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

<font color=#6666CC>Internet</font> Sepanjang Mudik

Sejumlah operator makin memperluas jaringan menjelang Lebaran. Akses Internet kecepatan tinggi belum merata.

29 September 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mudik? Itu pasti. Tapi Ikhlasul Amal juga tak ingin ketinggalan berselancar di Internet. Maklum, ia memiliki sejumlah blog yang mesti diperbarui setiap saat. Anggota staf teknis PT Sigma Delta Duta Nusantara, Bandung, ini juga sering menggunakan Internet untuk keperluan pekerjaannya.

Selama di Bandung, Ikhlasul lebih leluasa berselancar di dunia maya. Ia berlangganan operator yang menawarkan teknologi jaringan High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) atau banyak pula yang menyebut 3,5G. Kebetulan tempat tinggal dan kantornya berada dalam jangkauan Indosat IM2. ”Kalau di kota-kota besar, kecepatannya oke,” kata perintis Asia Blogging Network ini.

Namun persoalan muncul ketika sudah bergeser sedikit saja dari kota besar. Ikhlasul pernah menjajal kecepatan IM2 di Bekasi, Karawang, dan Subang, Jawa Barat. Dari tiga tempat itu, dia hanya mendapat sinyal setara dengan General Packet Radio Service (GPRS). Sinyal ini hanya bisa memacu kecepatan Internet maksimal 115 kilobita per detik. Padahal sinyal HSDPA bisa melaju maksimal 3,6 megabita per detik.

Ikhlasul punya pengalaman pas mudik ke Jember, Jawa Timur, tahun lalu. Ia menuliskannya di blog pribadi, direktif.web.id. Di Stasiun Gubeng, Surabaya, alumnus Institut Teknologi Bandung ini mendapati sinyal HSDPA cukup kuat. Tapi ia kesulitan menemukan sarana pendukung lainnya. Di ruang tunggu stasiun itu tak tersedia colokan listrik bebas.

Bergeser ke Jember, sekitar 200 kilometer dari Surabaya, Ikhlasul masih mencoba berselancar di Internet. Dia gagal mendapat sinyal super-ngebut ketika mencoba di tempat asalnya, Kecamatan Balung. Di sini laptopnya hanya mendeteksi sinyal GPRS.

Karena penasaran, ia lalu berkeliling ke wilayah ibu kota Kabupaten Jember. Ia menyusuri alun-alun, stasiun kereta api, hingga kompleks Universitas Jember dengan laptop aktif supaya bisa melacak koneksi ke Internet. Tapi lagi-lagi laptopnya hanya menangkap sinyal minim. ”Gagal semua,” kata Ikhlasul.

Lantaran akses terhambat, Ikhlasul pun menyiagakan ponselnya untuk berinternet. Ponsel sederhana seperti Sony Ericsson K510i cukup buat mengirim surat elektronik atau sekadar chatting dengan jaringan GPRS. Dia menanggalkan IM2 yang memang khusus buat pertukaran data.

Jaringan akses data dengan kecepatan tinggi memang agak sedikit pelit dalam jangkauan sinyal. Sebab, jarak pancar base transceiver station (BTS) jaringan ini jauh lebih kecil ketimbang jaringan generasi kedua. Satu pemancar Global System for Mobile Communications (GSM/2G) bisa mencakup 15 kilometer. Sedangkan jaringan 3G/HSDPA hanya sampai radius 3 kilometer.

Di beberapa lokasi tempat tujuan mudik, masyarakat harus bersabar dulu. Aksi kebut-kebutan di jalur Internet belum lancar benar masuk ke seluruh Nusantara. Bahkan sebagian wilayah di Bogor, Depok, Tangerang, atau Bekasi juga belum sepenuhnya terjangkau HSDPA.

Namun kini penyebaran akses Internet supercepat ini kian pesat. Para operator sedang berlomba memperluas jaringannya menjelang Lebaran ini. Misalnya jaringan 3G/HSDPA Telkomsel yang siap menjangkau 119 kota tujuan mudik di seluruh Indonesia. Telkomsel juga terus membangun menara pemancarnya yang saat ini sudah mencapai 24 ribu.

”Sepanjang jalur mudik terpadat di Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara, sinyal tak akan putus,” ujar Direktur Utama Telkomsel Kiskenda Suriahardja dalam keterangan pers.

Indosat juga siap memberikan akses buat para pemudik dengan menyediakan 600 pemancar di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Hingga kini Indosat telah memiliki hampir 12 ribu pemancar di lebih dari 400 kabupaten atau kota madya.

Operator lain seperti XL pun tak mau tertinggal. Mereka akan membangun 1.300 pemancar 3G dan 8.500 pemancar biasa. Hingga kini XL telah memiliki 14 ribu pemancar di seluruh Indonesia. Direktur Network Operation XL, Dian Siswarini, mengatakan bahwa kapasitas jaringan XL saat ini mampu menghadapi lonjakan lalu lintas akses hingga 1,5 kali. ”Di beberapa daerah tujuan mudik akan ditingkatkan hingga lebih dari dua kali,” kata Dian.

Selain gencar memperluas jangkauan, para operator pun menurunkan harga akses Internet cepat. Modem, yang rata-rata harganya Rp 1,5 juta, bisa diperoleh dengan mengangsur. Dalam kata lain: gratis tapi mesti menjadi anggota 1,5 tahun.

Jangkauan dan harga akan menjadi pertimbangan pengguna seperti Ikhlasul. Sebelum membeli perlengkapan HSDPA, modem atau ponsel, hendaknya memastikan dulu hadirnya pemancar. Kalau perlu, konsumen bisa meminta uji coba sehari sebelum memutuskan membeli.

Ikhlasul menambahkan pentingnya memilih fitur dari para operator menurut kebutuhan. Pembayaran berdasarkan volume akses akan cocok dipakai buat mereka yang memakai Internet untuk keperluan membaca surat elektronik, chatting, atau sekadar menjelajah. Sedangkan pembayaran berdasarkan waktu buat mereka yang biasa mengunduh berkas berkapasitas besar.

Semua kartu HSDPA prinsipnya bisa dipakai di mana saja. Namun cakupan layanan akses Internet itu di setiap kota berbeda-beda. Nah, kendala itu bisa diatasi dengan menggunakan layanan paling tidak GPRS atau syukur-syukur bisa tiga kali lebih cepat dengan EDGE. Jadi, kartu 3,5G masih tetap bisa dimanfaatkan melalui BTS yang tersedia.

Kalau mau tetap berinternet dengan jaringan GPRS, pastikan untuk mengubah set network/service dari 3G Only menjadi 3G Preferred. Setelah itu, sabar saja. Lebih baik stop dulu mengunduh atau mengunggah berkas ukuran besar. ”Kalau tidak, leletnya luar biasa,” ujar Ikhlasul.

Yandi M.R.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus